Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/171

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

650

kedji, nistjaja adinda djoega beroleh kahinaan kepada orang dalem negri Tadjir, maka pikirlah adinda baek-baek nen djanganlah adinda mengataken kakenda ini djahat sebab kakanda boekan seperti pengarangnja, jang tiada sekali inget boedinja orang.

Setelah itoe maka toean poetri Mahroem Sari poen berpikir di dalem hatinja, pandei soenggoeh orang ini berkata kata.

Setelah itoe maka anak radja itoepoen tersenjoem sambil berpantoen demikijan boenjinja.

Soeltan Padang terlaloe sakti,
Masoek di tjande membakar doepa,
Kendati menjebrang di laoet api,
Boedi orang djangan di loepa.

Toekang oebi mendjoeal tales,
Boengah melati di tanah rata,
Menanggoeng boedi tida terbales,
Anggoeran mati dengen sendjata.

Setelah toewan poetri mendenger pantoen itoe, maka laloe tersenjoem serta meremes moeloet soewaminja, serta katanja: pande soenggoe orang ini memboewang perkatahan kemarahan orang.

Setelah itoe maka anak radja itoepoen tersenjoem, serta memeloek leher istrinja laloe beradoelah di dalem peradoewan melakoeken apalah barang kehendaknja.

Hatta maka terseboetlah perkataannja Indra