Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/153

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

632

di djemoe poela bijarlah beta di tinggal seorang diri.

Setelah itoe maka titah anak radja sembil tertawa, ja adinda: djanganlah toewan berkata demikijan, soenggoeh kakanda ada dalem astanah tapi toewan ta lepas dalem hati kakanda.

Setelah itoe maka laloe di tariknja tangan istrinja, serta di lakoeken barang kehandaknja.

Maka toewan poetri poen tiada maoe, serta katanja: ja kakanda apalah goenanja toewan bertjampoer kasih aken hamba, kerna harep hamba aken mendjadi hamba kebawa doeli toewankoe, den kebawa doeli toewan putri Mahroem Sari, jang seperti anak anakan soerga, masempawannja kakanda, den goenoeng goesti kakanda, den belahan njawa kakenda, den jang seperti beta ini apalah goenanja, aken bekasnja penjeksa toewan segenap goenoeng den segenap tempat apalah goenanja.

Setelah itoe maka anak radja itoepoen tjoetjoerlah aer matanja, selakoe lakoe orang jang sesal rasanja, serta berkata perlahan lahan sambil melepasken tangan istrinja, ja adinda: tidakah toewan inget,den lihatlah dahi kakenda toewan perboewat pada kakenda tatkala di dalem negri toewan, itoepoen djoega kekanda ampoeni barang salah bebel adinda.

Setelah itoe maka toewan poetri poen sangat belas hatinja, serta menoeroet barang kahendaknja wallahoe Alam bissawab.