Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/147

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

626

Maka heranlah segala jang mendengerken itoe.

Sasoedanja djaoeh malem, maka anak radja itoepoen masoeklah kedalem peradoewan serta memboedjoek hati istrinja dengen beberapa djamboe djamboean itoe.

Adapoen maka satelah toean poetri Mahroem sari mendenger jang soewaminja tatkala tjerita mendjadi Soeltan moeda itoe, maka pikirnja djika demikijan nistjaja ija beristri lain, maka hatinja poen tijada sedap, tetapi di tahankennja djoega, kerna pada pikirnja tida mengapa di djamakken oleh hati istrinja, laki laki itoe sepa- toetnja berbanjak bini.

Tetap adalah sedikit ngeran sebab moengkir dari pada djandji, maka dalem itoepoen di tahanken sakit hatinja, sebab masih bahroe beloen lagi patoet kita tanjaken hal itoe, maka di perboeat lakoenja seperti mana adat orang jang berkasih kasihan oleh soewaminja.

Adapoen maka anak radja itoe berkasih kasihan, serta melakoeken barang kehandaknja, demikijan adanja.

Alkaisah maka terseboetlah perkataanja Sahbanda kedoea Sahbandi, berboewatlah soewatoe roemah di dalem soewatoe taman Pengliboer Lara namanja, betoel pada tepi koelam Toendjoe Maja dari pada roema batoe jang teroekir, serta pinggir tamannja itoe dari pada batoe marmar dengen tanggahnja, sebab akalnja Sahbanda sepaja senang hatinja ija tinggal bersama sama