Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/107

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

586

memaafken salah bebel adinda ini orang jang hina.

Setelah itoe maka Soeltan moeda poen sedeng bermimpi dalem tidoernja, rasanja seperti di dalem negri Tadjir tatkala berkasih asihan, pada perasaannja seperti di bangoenken oleh isterinja, maka di dengarnja soeara isterinja maka pada sangkanja dalem astanah itoe, maka laloe memboeka matanja, maka terlihat dirinja di tepi laoet, di bawa peroetnja koeda itoe.

Maka di lihatnja poetri Mahroem Siti lagi doedoek berlondjorken kakinja, serta mengoeroet toelang keringnja serta aken menangis.

Maka Soeltan moeda poen terkédjoed mendatengken belas hatinja, tetapi di tahanken djoega, maka laloe bangoen doedoek serta memeloek loetoetnja sambil mengoetjek ngoetjek matanja seraja katanja: tempat ini, kerna ini boekan tempat perpoetri, den kerna di sini tempat segala orang jang tijada bangsanja, apalah goenanja angkau mengikoet akoe.

Setelah itoe maka Sahbanda poen bangoenlah serta menarik kaki Sahbandi, maka bangoenlah kedoewanja serta menggosok gosok matanja serta merem meren sambil mengoewab, seperti orang jang mengantoek lakoenja, den Sahbandi poen menggaroek garoek kepalanja den serta menggosok gosok telingahnja, sebab merem matanja maka kepalanja kedoewanja melanggar peroet koeda itoe, maka laloe memboeka matanja maka dilihatnja tepi laoet, serta katanja: pada sangkakoe