Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/94

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

94

tetapi tijada hamba salahken mana djoega kehendak toean pendita.

Setelah itoe maka toean penfita poen berdijem serta katanja soenggoe toeankoe anak radja jang boediman sampcernalah dari doenija sampe keacherat maka segala mait itoepoen di boewang oranglah kedalem laoet serta di bawa ombak ketengah laoet.

Setelah soeda dari pada itoe maka anak radja itoe poen doedoeklah berpikir djikaloe demikijan hoekoem radja dalem negri ini terlalce amat soekernja pada segala hamba Allah dalem negri ini, kerna hoekoem radja ini meninggalkennja ichtijar sekali kali, maka mendjadi banjak orang jang mati dengen seset, ada lah jang mati sebab di rampas, setela soeda berpikir demikijan maka laloe ija berboeat soewatoe soerat aken menjoeroehken Sahbanda kedoewa Sahbandi aken membawa soerat itoe kepada Soeltannja.

Sahdan maka pada tatkala itoe baginda sedeng doedoek di hadepan dengen segala man tri hoeloebalang den penggawa, pada ketika itoe dateng seorang hoeloebalang radja Armansah serta sembanja, ja toeankoe terlebı maloem oleh toewankoe sekarang ini radja Armansah kedoea mantrinja telah mati di boenoe oleh nahoda kapal itoe, dengen beberapa raijat telah habis mati olehnja. Setelah baginda mendenger