Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/66

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

66

Adapoen maka setelah anak radja menenger nama negrinja itoepoen berpikiran, serta menggeraken kepalanja, pada pikirnja, arti Bahroel Alam itoe laoet ilmoe, den maabken segala pekerdjaan, mengapa segala raijat ini pekerdjaannja merampok den merampas, kerna tijada memanates dengen orang negrinja, den Armansah kedoewa Sahmansah ini boekan sembarang barang orangnja, djikaloe pada pikirkoe nistjaja berilmoe djoega, mengapakeh pekerdjaan segala badoewi ini ija bersama sama, den lagi segala badoewi ini ija bersama sama, den lagi segala masdjit besar besar ini habislah toemboe roempoet, den segala poehoen Kajoe jang besar besar ini habislah pada roesak leboer binasa, den tijada ada orang jang sembahjangken, den segala djalan djalan bsar itoe habislah toemboe roempoet, den segala poehoen poehoen kajoe jang besar besar poen lebet, selakoe lakoe negri jang tijada ada orangnja. Setela soeda berpikir demikijan itoe, maka laloe bertanjalah anak radja: ,,Hai soedaraku? apakah sebabnja negri seperti tijada orangnja, den terlaloe tjemar sekali roepanja, den kelakoeannja, ija berperang seperti binatang hoetan tijada dengen seperti atoeran negri, Maka sembanja Armansah: ja toewankoe sebab negri itoe demikijan, kerna sekalijan orang dalem negri ini tijada sekali maoe be