Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/479

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

479

sakit apala goenanja, sekalipoen di katanja kita laki laki tjoepar poen pantas, den berhambaken diri poen pantes, kerna sebener benernja kita di bawa titahnja, den lagi kita orang terselit di negri orang, hina sedikit den hilap sedikit tida bole djadi kenapa, kerna sedjamaknja kita orang mengembara, lagi poen djaoe sanak soedara, den tijada jang mengadjar atawa jang beri nasehat kepada kita.

Setelah soeltan moeda mendenger pengadjar boeroeng bajan itoe, maka pikiranja: soenggoe sekali kata boeroeng ini, maka inilah penawar obat di hati, soenggoelah ija di namaken Paksi, patoet di sajang den kasi, den lagi patoet di bela, djikaloe demkijan baeklah akoe peliharaken paksi ini dengan sepertinja sebab amat pandenja.

Maka titah Soeltan moeda, Hai paksi: marilah angkau bawa bersama sama kita pergi kepada toean poetri pada malem ini, sspaja angkau masoek dehoeloe bertemoeken toean poetri dehoeloe, sepaja akoe bernanti di loear.

Maka sembahnja: ia toeankoe, djikaloe toewan mengadjak, beta hendak mengikoet, pada hati hamba sanget rindoe hendakla bertemoe toean patik.

Maka anak radja itoepoen sigra memakee seperti pakejan pardjoerid, serta sahbanda kedoewa sahban