Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/388

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

388

Maka kata toean poetri, Hai: radja matjan, djikalau angkau hendak memakan laki laki itoe, baeklah angkau makan akoe.

Maka sahoet radja binatang, tiadalah hamba hendak memakan seorang menoesia itoe.

Maka sembahnja, ija toean poetri apakah sebabnja, maka toean djadi membela laki laki laen, den melawan ajahanda bonda toean.

Maka sahoetnja toewan poetri, Hai radja hewansekalijan, sebab akoe melawan orang toewa itoe, sebabnja djikaloe seorang radja hendak menghoekoem orang, tiada dengan pereksa lagi, baeklah ija di binasahken, kernanja boekan di kata adil.

Maka sahoet radja matjan, soenggoeh sekali sebab hamba katiga djadi binasa wanda toean tida preksa lagi dosa hamba ini, maka itoelah sebabnja hamba djadi berani melanggar hoedjoeng pedangnja.

Maka sahoet toean poetri, djikaloe demikijan ini baeklah radja radja ketiga ini membantoeken akoe, sepaja kita petjabken sekali segala radja radja ampoenja perang itoe, kerna djikaloe kita hidoep lagi apalah goenanja, kerna soeda terlandjoer kita melawan dia.

Maka sembahnja baeklah, mana titah toean poetri hambah ini menoeroet sekalijan.