Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/327

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

327

lakang tiada akoe ambil aken dia hanja siapa jang persembahken terlebi dehoeloe.

Setelah itoee maka seorang poen tiada mendjawab, masing masing berdiam dirinja, serta dengan menoendoeken kepalanja.

Maka titah baginda djikaloe demikian baeklah soeroeken menjamboet anak toekang sero.

Adapoen maka setelah mantri jang toewah itoe mendenger titah baginda maka takoet kaloe kaloe ja dapet mengataken kata ini, nistjaja di Kawinin djoega kepowanakankoe dengen dia.

Maka laloe berdateng sembah, ja toewankoe, bahoewa: persembahan toeankoe sekalian itoe hanja maksoednja toeankoe barang siapa jang taoe ilmoe aherat, den jang taoe mengadji koeraan, den jang taoe pahan kitab, dan jang taoe mendjawab barang masallah itoelah kehendaknja toewankoe.

Setelah itoe maka termaloemlah oleh baginda, jang mantrinja hendak melarangken baginda, dari pada toekang sero itoe, kerna takoet di kawin dengen anak kepowanakannja toewan poetri Tjindra Sari.

Maka baginda poen tersenjoem, serta berkata: Hai mantrikoe jang boediman, apakah sebabnja segala perboewatan anak radja radja laen itoe, semowanja ja aken mengetahwi, seperti bermain toembak