Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/242

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

242

Setelah itoe maka anaknja menanjaken iboenja sambil men ngislah serta bertjoetjoeran aer matanja, kerna pada sangkanja soeda mati boeroeng bajan itoe.

Setelah di lihat oleh iboenja, maka kata iboenja, hei anakoe apakah morlanja toeankoe menangis ini.

Maka sembahnja ja iboekoe, kerna paksi itoe betalah jang ampoenja.

Adapoen maka dalem berkata kata itor, hatinja tiada lepas dari pada toean poetri djoega.

Setelah itoe maka laloe ia menza bil kerta itoe di djadiken boekoe, maka laloe di toelisnja soeatoe hikajat ibarat, dari pada segala peladjaran djalan asta adat djadi perempoean, soepaja tahoe memliharaken diri, den djlan asta adat pekerdja'an orang djadi perempoean, soepaja taoe memliharaken roemah tangga, den taoe memeliharaken segala perhiasan bale astananja, den djalan asta adat soe aja perempoean di kasihi oleh soea ninja den hikajat peladjaran dari pada bahoe badan, soepaja djangan di bentji oleh laki laki, den beterapa tjerita dari pada pertjidra'an lahir den pertjidra'an batin, maka beberapa tjidra dari pada orang pera npoean memeliharaken iboa bapa, den mertoewa, den memliharaken anak sendiri atau orang memliharaken hamba sahjanja,