Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/237

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

237

lah kiranja hamba toeankoe ini tijada lah bibi minta harganja boeroeng bajan ini, bijar lah hamba persembahken djoega aken tanda bibi berhambaken diri bibi ada toeankoe.

  Maka sahoet toewan poetri, djikaloe bibi tijada maoe mengambil wang ini, tijadalah kita maoe persen bahan bibi ini, dan tijadalah kita maoe perhambaken orang jang mentjari mara kita.

  Maka toean poetri berkata kata itoe sambil tersenjoem.

  Maka termaloemlah oleh bibi Rangda Rambani, katanja toean poetri itoe, jani : djikaloe tida akoe bilam wang ini nistjaja toean poetri ketjil hatinya.

  Setelah itoe maka laloe di ambilnja wang itoe, setelah soeda, maka soenggoeh toean poetri bermaen maen itoe, tapi hatinja tijada keroewan seperti kapal jang di tampar ombak, serta berpikir di dalem hatinja, laki laki mana garangan itoe handak kemari tidaken djadi, kaloe kaloe ija ada djoega jang di maksoeti, den sekarang kemanakah garangan dija, kaloe kaloe masi ada pada tempat ini.

  Setelah soeda ija berpikir demikian, maka poera poera ija berdjalan keminggir kebun melati, serta melihat, keloewar pager, maka tijada lagi kelihatan.

  Adapoen maka seorang tijada mengetahoei hal itoe