Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/236

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

236

koe tijada pertjaja, baeklah toeankoe panggil bibi Ramboeni itoe, soepaja toean boleh bertanja sendiri, djikaloe tijada soenggoe seperti kata ini, kita ketiga hamba berhamba ini di hoekoem mati tidaken takoet njawa keloewar, maka ridalah kita mati sabab jang bener ini, adalah seperti pantoen nene mojang kita

Djangan berani berkata bohong,
Masoek naraka kelak menggerang,
Kaki tangan habis geroempoeng,
Seorang poen tida dateng menoeloeng.

Adapoen maka toean poetri poen tahoelah, jang segala dajang dajang itoe ampoenja hoebatan.

Setelah itoe maka toean poetri poen memanggil bibi Rambani, serta katanja. Hai bibi soenggoelah bibi mengasi kita paksi ini.

Maka sembanja, jatoeankoe ini lah persembahan kami aken toeankoe, den djanganlah di hinaken, kerna bibi handak mengasi jang laen bibi orang tida poenja.

Maka sahoet toean poetri, ja: bibikoe inilah pengasih kita aken bibikoe, wang ampat poeloe pásmat aken belandja bibikoe, den djikaloe habis sigra bibi memberi kabar aken kita, soepaja kita ini kirimken poela.

Maka semba bibi Rambani jatoeankoe ampoen