Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/151

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

151

Maka mantri itoepoen sanget sekali maloenja, den segala jang memegang keradjaan radja, tiadalah maoe berboewat aniaja lagi sebab melihat mantri jang kena hoekoem itoe kerna terlebi baek mati dari pada maloe.

Setalah sampe orang mengarak itoe kedalem pasar maka semoewanja melontarken batoe, soewatoepoen tiada jang ketinggalan.

Setalah sampe kedalem kampoeng, maka ramelah orang kampoeng itoe keloewar serta memegang seboewah batoe masing masing, den barang siapa jang hampir deket mantri itoe, maka laloe melontarken batoe, maka habislah berlcemoeran darah segala anggauta mantri itoe, dari pada sanget kebanjakan orang jang melontar dengen batoe, demikian telah adanja hoekoem radja itoe, soepaja di perlihatken oleh sega'a orang isi negri itoe.

Sahdan maka pada tatkala itoe, terdengerlah habar itoe kepada pekir jang moeda balia lagi sabar lagi berilmoe, denger habarnja jang mantri melontarken dia dengen batoe itoe kena terhoekoem oleh radja sebab pitnah soedaranja, maka laloe sigra men gambil batoe itoe jang di taronja dalem peti itoe, serta katanja ini lah batoe jang datengnja dari pada moe, den sekarang akoe balesken padamoe soepaja