Halaman:Doktor Maugars V.01.pdf/97

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

96

sih soetji masih poetih bresih membikin nona tida bole djadi model orang membri nasehat itoe pada nona dengan ati baik dengan ati maoe menoeloeng, tetapi itoe nasehat djahat sekali. Apa bole akoe adjarin sama nona? biarlah nona poenja teman sendirian djangan tjampoer sama dia.

Ja, iboekoe, ja mama! berseroelah itoe nona dengan sedih. Ach soedah tida ada peng harepan lagi: O! Toehan jang Toenggal, awal jang. Rachman dan Rachi, jang menjajangi machloekn ja, mengapakah sekarang Toehan meninggalken hambamoe. Mengapakah sekarang jang djoestroe hambamoe perloe bagi toeloengmoe bagi kasehan moe Allah, Bapa, mengapakah hambamoe tida di toentoen, mengapakah hambamoe di lepasken dalem laoet melarat dan sengsara? Apakah sekarang mistikce bikin? Kita misti mati, O! iboekoe, mati terboenosh lapar dan sengsara.

Ja menangis teramat sedihnja, aer matanja seperti toempah.

Maka berkatalah Lucien dengan sceara gemetar jang menjataken pengarasa-an kasian di hatinja, katanja: „Ach nona, djanganlah menangis, djangan lantas ilang pengharapan, Nona poenja mama aken semboeh kombali dan nona poen aken bekerdja lagi Toehan jang Esah tida aken meninggalken orang