— 243 —
akoe blon sedia boeat trima itoe ampoenan."
„Baek, nanti sadja. Slamet tinggal," kata coadjutor.
„Slamet djalan, Monseigneur," kata Maillard, sedeng ia boeka pintoe dan manggoet renda.
Coadjutor ambil lentera dan djalan toeroen dari atas mertjoe dengen berpikir.
XIX,
Itoe kostika kira kira djem poekoel sablas malem. Coadjutor djalan blon sebrapa djaoenja ia soeda dapet liat keada'an di djalanan djalanan soeda banjak beroba.
Roepa roepanja kota Parijs itoe malem ada didatengken bebrapa banjak setan; iaorang djalan moendar mandir dengen tiada bersoeara satoe apa, ada jang bongkar pinggir djalanan boeat di ambil batoenja, ada jang toelak grobak ka satoe tempat, di mana ia baliken moeatannja; ada jang gali lobang di tenga djalanan. Iaorang bekerdja asik dan tjepet dan tiada kadengeran ada jang bitjara, betoel sebagi gambar di bioscope; itoe orang orang ada orang orang pengemis di bawa prentanja Maillard, iaorang lagi bikin tegoe djalanan djalanan, soepaja bisa melawan pada balatentara negri, apabila diserang.
Reiz jang dapet liat itoe orang orang bekerdja di tempat glap dapet rasa kwatir dalem hatinja; ia pikir, se andenja pamerenta loeloesken ja poenja perminta'an, tjara begimana ia bisa boedjoek itoe orang orang, soepaja marika tiada teroesken itoe pakerdja'an.
Dengen plahan ia djalan dan dengen berpikir ia sampe di djalanan Saint Honore straat. Di sana keada'annja ada sedikit berbeda, boekan pengemis, tapi soedagar soedagar jang lagi
