Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 01.pdf/369

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 368 —

Aramis bikin pata djoega kau poenja sendjata."

Aramis masi sangsi.

„Moesti begitoe! kata Athos, kamoedian dengen swara lebi manis ia kata: „akoe maoe bau berboeat begitoe roepa."

Aramis poenja moeka djadi lebi poetjet lagi, tapi ia toeroet Athos poenja perminta'an dan bikin pata dengen tangannja ia poenja pedang jang ia lempar di depannja. Dengen peloek tangan dan gemeter dari sebab tahan maranja ia tinggal berdiri.

Itoe perboeatan soeda bikin d'Artagnan dan Porthos djadi moendoer; d'Artagnan tiada djadi tarik pedangnja, sedeng Porthos kasi masoek lagi ia poenja sendjata

„Tiada bisa, kata Athos dengen swara plahan dan angkat tangannja ka atas, „slama lamanja tiada bisa; atoe soempa di hadepan Allah jang liat kita poenja perboeatan di sini, slama lamanja akoe poenja pedang tada nat bertaroeng dengen kau orang, akoe poenja hati tiada nanti bisa simpen sakit hati pada kau dan akoe poenja mata tiada nanti bisa pandang dengen mara pada kau orang. Kita soeda idoep sama sama, bentji dan tjinta sama sama dan sama sama kita soeda toempaken dara dan brangkali antara kita ada iketan jang lebi koeat dari persobatan, jaitoe perboeatan djahat jang kita sama sama soeda berboeat; kerna kita berampat soeda sama sama boenoe satoe djiwa jang maski ia tiada haroes ada lebi lama di ini doenia, brangkali blon waktoenja dikirim ka laen tempat. D'Artagnan, akoe selamanja pandang kau sebagi akoe poenja anak; Porthos, kita soeda tidoer sama sama sapoeloe taon lamanja; Aramis ada kau poenja