— 358 —
tapi siapa soeda tjeritaken pada kau perkaranja itoe raadsheer?"
— „Akoe dapet itoe kabar dari orang jang bisa dapet taoe betoel doedoeknja itoe perkara, dari Friquet."
„Dari Friquet? kata d'Artagnan, rasanja akoe kenal itoe nama."
„Friquet ada anak dari satoe penggawenja toean Broussel," kata Planchet. „Djikaloe sampe terbit hoero hara, akoe brani tanggoeng, itoe anak tiada nanti tinggal diam."
— „Apa ia boekan itoe anak jang soeda menjanji pada waktoe bikin sembajang pagi di gredja ?"
— „Betoel, Bazin kasi ia pladjaran dalem itoe perkara".
— „Ja, akoe taoe; itoe anak bekerdja djoega dalem satoe roema makan di Calandre straat"
— „Betoel."
Kau ada perhoeboengan apa dengen itoe anak? menanja Porthos.
„Hm!" menanja d'Artagnan, „ia soeda toeloeng akoe sedikit ketrangan dan akoe kira nanti ia bisa toeloeng lagi pada akoe."
„Toeloeng kau, jang soeda toebroek ia poenja toean? menanja Porthos.
— „Dari mana ia bisa taoe, akoe jang soeda toebroek toeannja?"
— „Itoe betoel."
Sedeng ini doea orang lagi bitjaraken perkara jang diseboet di atas, Athos dan Aramis sampe di kota Parijs dengen ambil djalanan dari pintoe kota Saint Antoine. Di djalan iaorang soeda mampir di satoe roema makan dan bersantap di sana, soepaja tiada djadi keliatan. Tjoema Bazin sadja toeroet pada iaorang, kerna sebagi-
