Halaman:Doeapoeloe Taon Blakangan Jilid 01.pdf/346

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 345 —

„Sobat sobat, apa kau ada menjesel, kau orang tiada bisa boenoe kita berdoea? menanja Athos

„Tiada,“ kata d’Artagnan, „tapi akoe djadi menjesel kita djadi moesoe satoe pada laen, sedeng kita doeloe selamanja ada djadi satoe; akoe menjesel, kita terpisa djadi doea fihak. O! dari wates ini hari tiada satoe perkara nanti bisa djadi beres lagi!“

„Ja Allah, soeda, itoe perkara soeda abis sama sekali,“ kata Porthos.

„Djikaloe begitoe, task kau orang toeroet sadja kita poenja fihak,“ kata Aramis.

„Diam, d’Herbley,“ kata Athos, „voorstel begitoe roepa tiada dibitjaraken pada ini toean toean. laorang toeroet fihaknja Mazarin, kerna menoeroet iaorang poenja pikiran, haroes berboeat begitoe, sebagimana kita soeda djadi toeroet pada fihaknja prins.“

„Sedeng begitoe kita djadi moesoe satoe pada laen,“ Kata Porthos, „Sangbleu! siapa bisa doega ini perkara nanti kedjadian?“

D'Artagnan tiada berkata satoe apa, tapi ia mengela napas.

Athos awasin padanja dan pegang ia poenja tangan,

„Toean toean,“ kata Athos, „ini ada satoe perkara penting dan akoe poenja hati rasanja ngeres. Ja, Kita soeda djadi terpisa, ini ada satoe perkara sedi jang dengen sabenernja ada begitoe roepa, tapi kita blon minta prang satoe pada laen, dan brangkali masi ada satoe djalan boeat berempoek dengen dami, sanget perloe kita bitjaraken ini perkara.“

„Akoe sanget minta itoe perkara," kata Aramis.

Doeapoeloe taon blakangan

44