Halaman:Dimana Adanja Allah V. 02.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

176

PENGHIDOEPAN

sel- boeat nasibnja itoe Graaf, dan akoe tida mengarti...........“

„Oh, kaoe tida bisa mengarti bahoea siapa jang melanggar atoeran memang seharoesnja tanggoeng bintjana?“ Zara mendjawab dengen kalm. „Well, boeat itoe kaoe nanti djadi mengarti sedikit hari. Kaoe nanti taoe tjara begitoe atawa laen jang dilakoeken oleh Ivan ada mendjadi bibitnja kasoesahan, lahir dan batin, selama hidoep dalem doenia ini.“

Sampe disitoe akoe tida berkata lebih diaoe, akoe hanja menantiken kadatengannja Holbaz jang kamoedian terdenger iapoenja tindakan sepatoe. Ia masoek ka dalem itoe kamar dengen tjepet— memandeng pada Graaf Ivan jang tida berkoetik, kamoedian padakoe, dan achirnja pada soedarania.

„Apa soedah lama ia djato?“ Holbaz menanja.

„Belon sapoeloe meniet,” saoet Zara.

Sorot berkesian kaliatan di parasnja itoe orang berilmoe jang moerah hati, sembari gojang-gojang kepala ia berpaling lagi pada sang korban.

„Anak jang sembrono!“ ia menggrendeng dengen pelahan dan oesoet Ivan poenja dada. „Ia ada type dari kebranian manoesia jang njasar. Kaoe berlakoe terlaloe keras atas dirinja Zara !“

Zara kaliatan terbaroe.

„Iasoedah oetjapken perkataan - perkataan menghina kaoe,“ berkata Zara.