Halaman:Dimana Adanja Allah V. 02.pdf/122

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

278

PENGHIDOEPAN

menjinta ada bersifat temaha dan ingin serakain anteronja," akoe membales. ,,Bilanglah padakoe apa ada ketarik djoega oleh Zara poenja angen-angen, soemanget dan ideaal? Apa kaoe taro sympathie sama soeal jang ia hargaken tinggi; apa kaoe toeroet kagoemken iapoenja pengrasahan; dan apa kaoe mempoenjai saroepa ideaal sebagimana ia ada poenja?"

,,Tida, akoe mengakoe tida sama sekali boeat itoe djoeroesan," dengen sigra ia mendjawab. ,,Akoe hanja pandeng ia sebagi korban dari soedaranja poenja pertjobaan pertiobaan pengatahoean. Akoe anggep, bilah Zara telah mendjadi istrikoe, akoe aken lepasken ia dari itoe bahaja jang mengantjem iapoenja penghidoepan. Akoe tida sangkal dengen pimpinan Holbaz poenja pendapetan, ia mendjadi saorang prampoean jang sehat serta kekel katjantikannja; tapi kapan ia soedah menikah, akoe pertjaja akoe bisa hindarken ia dari ilmoe berbahaja dan bakal mendjadi lebih sampoerna poela iapoenja diri."

Akoe djadi bersenjoem sedikit djemoe denger Graaf Ivan poenja alesan.

,,Kaoe poenja pikiran njasar ada lebih besar dari kaoe poenja kagelapan, Graaf," akoe berkata, ,,baboea dengen itoe matjem angen-angen dalem kaoe poenja sanoebari toch kaoe brani impiken bisa menangken hatinja Zara boeat mendjadi istrimoe. Apa kaoe kira Zara poenja karakter, soemangetnja dan ideaalnja ada sama sebagi laen-laen prampoean jang kaba-