Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 08.pdf/54

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 480 —

karang tinggi-tinggi, di mana ada dibikin lobang-lobang boewat tempat diamnja orang-orang ijang mengawal.

Sesoedahnja ada di itoe tempat dan melihat lakoenja orang-orang ijang ada di sitoe, Franz tida merasa koewatir lagi, hanja ija merasa ingin makan, oleh kerna membaoe wanginja kambing ijang dipanggang di atas api. Ia bri taoe inginnja itoe pada Gaëtano, ijang lantas sadja berkata, bahoewa tida soesah aken ija sediaken barang makanan, kerna di dalem praoe masih ada banjak roti, anggoer dan anem boeroeng ijang boleh dipanggang di itoe api ijang sedia.

„Lain dari begitoe," kata poela orang itoe: „kaloe toewankoe ingin itoe daging kambing, saja boleh minta toekar itoe sepotong sama doewa atawa tiga boeroeng."

„Ja, Gaëtano," kata Franz; „pergilah kaoe minta toekar itoe barang makanan."

Sedeng begitoe, matroos-matroos soedah koempoelken tjabang kering dan njalahi api.

Franz tinggal berdiri diam, menoenggoe baliknja Gaëtano ijang telah berlaloe aken toekar makanan.

„Apa kabar?" kata Franz, setelah Gaëtano mendatengi padanja: „apa orang itoe tida toeroet permintaän kita?"

„Lebih dari ditoeroet!" sahoet Gaëtano: „kapala dari kawannja orang-orang itoe, ijang telah dibri taoe olehkoe bahoewa toewankoe seorang bangsawan bangsa Prasman, ija silaken toewankoe berdoedoek makan-minoem bersama-sama."

— „He! itoe kapala berädat sopan; akoe rasa, akoe tida ada poenja sebab boewat menampik, lebih lagi kerna akoe sendiri ada bawa makanan aken dimakan bersama-sama."

— „Oh, itoelah traoesah dikoewatiri; kerna maski tida