Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 08.pdf/51

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 477 —

pelajaran poen ada kenali sesamanja dangen lantaran adanja satoe pertandaän."

„Apa kaoe rasa, kita-orang traoesah takoet satoe apa, kaloe kita naik ka darat di poelo ini?" kata poela Franz.

„Tida sekali kita haroes merasa takoet," sahoet. Gaëtano. „soedagar-soedagar gelap boekannja badjak."

— „Tapi toch ada doewa pendjahat dari Corsika di antara soedagar-soedagar itoe."

— „Oh, boekan sekali ija-orang poenja salah, kaloe ijaorang djadi pendjahat, hanja salahnja pembesar."

— „Begimana boleh begitoe?"

— „Memang begitoe; orang politie selaloe oebar-oebar marika itoe, sebab marika soedah memboenoeh moesoehnja."

— „Oh, begitoe! Biarlah sekarang kita djadi tetamoenja itoe soedagar-soedagar dan pendjahat. Tapi, apa ija-orang nanti maoe trima kita ini?"

— „Tentoe sekali ija-orang nanti trima."

— „Brapa banjaknja marika itoe ?"

— „Tiga soedagar dan doewa pendjahat, djadi lima orang, Toewankoe!"

— „Kita poen ada berlima; maka kaloe marika ada niatan djahat, kita bisa djoega melawan. Madjoelah sekarang ka- tepi darat!"

— „Baik; tapi biarlah toewankoe idzinken kita-orang bersedia doeloe aken mendjaga datengnja bahaja."

— „Boekan sadja akoe membri idzin, hanja akoe meminta biar kaoe bersedia dengen baik."

Habis bilang begitoe, Franz itoe berdoedoek diam dengen beringat, bahoewa sekarang ini ija tida terantjam oleh satoe apa, dan boleh djadi djoega dirinja ada menghadepi