Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 08.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

— 439 —

- „Teman-teman saja berkata, bahoewa di ini tempo ija orang masing-masing maoe trima sadja 50 frank; boewat ijang selainnja ija-orang boleh menoenggoe sampe di lain tempo."

„Trima kasih, sobat-sobatkoe!" kata toewan:Morrel dengen hati bergontjang; „kaoe semoewa baik se-kali! Tapi trimalah djoega apa ijang akoe bisa kasih, dankaloe angkaoe boleh dapet kerdjaan pada orang lain, biarlah angkaoe trima pekerdjaän itoe."

Sekalian orang pelajaran itoe djadi sanget kaget, oleh kerna denger toewan Morrel poenja omongan ijang belakangan itoe; ija orang merasa seperti dioesir dari dalem pekerdjaännja. Penelon ampir sadja kena telan sisiknja, baik djoega kaboeroe ija tjekek tenggorokannja sendiri, sebelon sisiknja meliwat teroes.

„Begimanatah boleh begitoe, toewan Morrel ?" kata Penelon itoe: „toewan oendoerken kita orang dari dalem pekerdjaän; apa hatimoe ada merasa tida enak pada kita ini?"

„Boekan begitoe, sobat-sobatkoe:" sahoet toewan Morrel; „boekan sekali akoe merasa tida enak hati; apalah akoe misti berboewat? Akoe tida ada poenja kapal lagi, dan sebab begitoe, akoe tida perloe lagi orang-orang pelajaran."

- „Tida ada poenja kapal lagi! Kaloe sekarang tida ada poenja, toewan boleh soeroeh bikin lagi ijang baroe, dan kita orang nanti menoenggoe."

„Akoe tida ada poenja lagi oewang aken membikin kapal, Penelon! sebab begitoe, tidalah boleh akoe trima bitjaramoe itoe, maski baik adanja."

- „Ach, kaloe toewan tida ada poenja oewang lagi, djanganlah toewan membajar pada kita-orang."