Lompat ke isi

Halaman:Belati Item.pdf/38

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

36

TJILIK ROMAN'S

Tiba-tiba ada terdenger satu suara ketokan di atas daon pintu, jang diketok dengen pelahan. Peng Tjie dengen tjepet lantas berlompat bangun, matanja jang sipit lalu ditudjuken kedjurusan pintu. Itu badjingan lalu mengambil satu revolver dari latjinja iapunja medja tulis jang butul itu, serta bersedia.

„Siapa?” ia menjentak dengen suara jang njaring, tetapi ada sedikit sember, sebagi djuga suaranja radio rusak.

Tida ada penjantan . . . . tetapi suara ketokan masih terdenger.

„Siapa?” kombali ia menanja. „Kalu tida menjaut, aku pasang!”

Satu suara prempuan jang tertawa ada kedengeran di luar kamar. „Hei, Peng Tjie . . .” kata suara prempuan itu: „Apatah kau tida kenalin suaraku . . . lekas buka pintu . . .

Itu pendjahat bersenjum sendirian, kemudian tangannja lalu membuka kuntjinja itu pintu.

Satu prempuan jang berpengawakan ketjil molek, lantas bertindak masuk kedalem. Bau jang harum dari wewangian sigra djuga mengulek dalem itu kamar jang sebagi djuga kamar tikus . . . .

„Ach . . . .” kata Peng Tjie sambil bersenjum: „Aku kira siapa . . . tida taunja kau jang dateng, Bwee Hoa. Kau djangan kaget meliat kelakuanku, kerna aku sangka bahua ada mata-mata polisi jang dateng menjatronin kemari.” Se-abisnja berkata begitu Peng Tjie lalu tertawa berkakakan dengen gumbira sekali. Itu sendjata api jang masih terpegang di tangannja sigra ditaro kombali dalem latji medja tulis. Prempuan itu pun bersenjum, hingga iapunja sudjen jang manis ada menambahken iapunja keeilokan, kemudian ia lalu berdjalan masuk, serta lepas dirinja di atas itu dipan di mana barusan Peng Tjie rebahkan dirinja. Peng Tjie lalu menguntji pintu.