Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/49

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

roh halus) pun tak mungkin akan dapat melihat ujud Jaka Karewet.

Sesudahnya bersunting akar-mimang, pulanglah Jaka Karewet beserta kerbau, sapi dan kambingnya. Namun apa yang terjadi, ternak gembalaannya sapi, kerbau dan kambing-kambing itu tak ada yang mau bergerak maju. Kesemuanya diam tak bergerak di tempatnya masing-masing, berkali-kali hewan-hewannya digiring untuk maju tetap saja berhenti.

Berkali-kali disebatnya kerbau, kambing dan sapi itu, namun berhenti juga tak beijalan. Dalam hati Ki Jaka Karewet bertanya, "Apakah dikarenakan suntingku ini, hewan-hewan itu tak mau bergerak? Jangan-jangan sumping (sunting) ini pula nanti mencelakakan aku”.

X. Lagu Megatruh, 36 bait.
Baris 1, bait ke-1 dan baris 1 dan akhir, dari bait ke-36.
Baris 1, dari bait ke-1;
Nulya wau ki Jaka sesumpingipun,
Baris 1 dan akhir dari bait ke-36,
Wus bukti Ki Jaka nulya mantuk,
para punggawa tuwa-anom.

Terjemahan

Segera ditanggalkan suntingnya, dan diletakkan di tanah. Dicobanya untuk menghela kerbau, sapi dan kambing-kambing itu. Menurutlah semua hewan-hewannya, beijalan beriring-iring menuju ke rumah.

Ki Jaka berhenti sejenak, bertanya pada diri sendiri, "Apakah dikarenakan sunting ini pula, hewan-hewanku tak mau dihela?” segera sunting dipakainya, dicobanya sekali lagi menghela hewan-hewan gembalaannya, nyatalah bahwa hewan-hewan itu tak mau bergerak. Malahan lari bercerai-berai, seakan-akan mereka menghadapi sesuatu hal yang menakutkan saja.

Ki Jaka menanggalkan sunting-beringinnya, seketika itu juga Kelihatan lagi diri Ki Jaka. Dicobanya sekali lagi, kerbau, kambing dan sapinya dihela, menurut.

Diperintahnya apa saja hewan-hewan menurut, sadarlah ki

47