Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/11

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kan oleh Prabu Brawijaya (V) untuk tinggal di Negara Majapahit itu, sebagai penganut Agama Buda mereka menerima menganut Agama Islam yang suci. Sesungguhnya Agama Islam yang luhung itu mulai masuk di Majapahit awal bedahnya kerajaan, dengan ditandai sengkalan "Sirna Ilang Kertaning Bumi" atau Hilang musna ketentraman dunia" atau tahun 1400 A.J. (1478 A.D.), jaman berganti menginjak jaman Kalawijisaya. Alam Angadiyati meliputi 3 (tiga) daerah ialah Nagari Benang, Giri dan Demak. Adapun raja yang tertua, bernama Raja Pandita Prabu Anyakrabumi atau Jeng Sunan Benang, juga disebut Sri Mahanarendra wadat (tidak beristri, membujang), juga bernama Sang Mahadimurti. Beliau adalah seorang Wali-Kutub Ghosul Alam Kutub Rabani berkedudukan di Benang, beliau juga disebut Sang Adiningrat.

Raja yang kedua masih ipar dari Raja yang pertama (Sunan Benang), bernama Prabu Satmata, juga disebut Kangjeng Sunan Giri, Ratu Tunggal, juga dinamakan Mustapa Purbaningrat, dinamakan juga Jeng Sunan Kutub Aotad. Beliau adalah pucuk pemerintahan di seluruh Tanah Jawa.

Berkedudukan di istana Giri, juga dinamakan Kedaton Girialiman. Raja yang ketiga yang bertindak juga sebagai wakil dari Sunan Giri, berkedudukan di Demak adalah masih putra Sri Brawijaya sendiri, bergelar Adipati Bintara.

Beliau oleh para wali dinobatkan menjadi Raja, disaksikan pula oleh pendeta-pendeta agung, para mukmin-mukmin agung. Seluruh Tanah Jawa turut menyaksikan, manakala Dipati Bintara dirajakan dan berganti nama, bergelar Panembahan Bintara.

Juga disebut Senapati Jinbun kalipah-rasul di Negara Demak, beliau pula seorang raja yang memegang tampuk pimpinan untuk seluruh Tanah Jawa. Manakala dinobatkan menjadi raja, ditandai dengan sengkalan "Dahana Mati Siniram ing Narendra" atau "Api (kobaran api) padam disiram (oleh) raja" tahun 1403 A.J. 1481 A.D. Cerita selanjutnya berganti mengulangi Prabu Brawijaya.

Konon Prabu Brawijaya yang terakhir (V) banyak putra-pu-

9