Halaman:Perjuangan Kita di Lapangan Perburuhan.pdf/6: Perbedaan antara revisi
Tag: Tervalidasi |
Ledok Jawa (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan |
||
Badan halaman (untuk ditransklusikan): | Badan halaman (untuk ditransklusikan): | ||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{hwe|guhnja|sesungguhnja}} adalah satu. Maka oleh karena itulah, kalau kita hendak memberi gambaran jang terang tentang politik perburuhan kita, terlebih dulu kita harus mengetahui tentang systeem perekonomian apa jang dipakai di negeri kita ini. |
{{hwe|guhnja|sesungguhnja}} adalah satu. Maka oleh karena itulah, kalau kita hendak memberi gambaran jang terang tentang politik perburuhan kita, terlebih dulu kita harus mengetahui tentang systeem perekonomian apa jang dipakai di negeri kita ini. |
||
Systeem perekonomian jang kolot jang kolonial, pasti akan menelorkan systeem politik perburuhan jang kolot djuga. Dan sebaliknja : bila kita meninggalkan systeem perekonomian jang kolot dan koloniaal itu, maka terbukalah kesempatan untuk melaksanakan politik perburuhan jang lain dari pada politik perburuhan kolot, alias pemerasan tenaga buruh sekeras-kerasnja dengan memberikan upah serendah-rendahnja. |
{{tab}}Systeem perekonomian jang kolot jang kolonial, pasti akan menelorkan systeem politik perburuhan jang kolot djuga. Dan sebaliknja : bila kita meninggalkan systeem perekonomian jang kolot dan koloniaal itu, maka terbukalah kesempatan untuk melaksanakan politik perburuhan jang lain dari pada politik perburuhan kolot, alias pemerasan tenaga buruh sekeras-kerasnja dengan memberikan upah serendah-rendahnja. |
||
Bagaimanakah politik perekonomian Pemerintah sekarang ini, kiranja dapat difahami dengan mengikuti keterangan P.M. Sukiman dalam sidang D.P.R. mengenai paragraaf kemakmuran, seperti berikut : |
{{tab}}Bagaimanakah politik perekonomian Pemerintah sekarang ini, kiranja dapat difahami dengan mengikuti keterangan P.M. Sukiman dalam sidang D.P.R. mengenai paragraaf kemakmuran, seperti berikut : |
||
Betapa pentingnja soal kemakmuran itu sudah dimengerti oleh Kabinet-Kabinet jang lampau, dan tindakan-tindakan serta usaha-usaha untuk memadjukannja pun telah dilaksanakan. |
{{tab}}Betapa pentingnja soal kemakmuran itu sudah dimengerti oleh Kabinet-Kabinet jang lampau, dan tindakan-tindakan serta usaha-usaha untuk memadjukannja pun telah dilaksanakan. |
||
Dalam pada itu tjukuplah kiranja kami peringatkan kepada rentjana-rentjana jang tersusun oleh Pemerintah-Pemerintah jang dahulu. |
{{tab}}Dalam pada itu tjukuplah kiranja kami peringatkan kepada rentjana-rentjana jang tersusun oleh Pemerintah-Pemerintah jang dahulu. |
||
Rentjana-rentjana tadi tidak dapat dilaksanakan sebagaimana diharapkan semula, pertama-tama karena keamanan di daerah-daerah belum terdjamin sepenuhnja. |
{{tab}}Rentjana-rentjana tadi tidak dapat dilaksanakan sebagaimana diharapkan semula, pertama-tama karena keamanan di daerah-daerah belum terdjamin sepenuhnja. |
||
Dizaman pemerintahan R.I.S. Rentjana-rentjana tersebut ditindjau dan disusun kembali oleh [[w:Kabinet RIS|Kabinet Hatta]] mendjadi satu '''Rentjana-Kesedjahteraan tahun 1950,''' jang mulai dikerdjakan sesudah terwudjudnja Negara Kesatuan oleh [[w:Kabinet Natsir|Kabinet-Natsir]]. |
{{tab}}Dizaman pemerintahan R.I.S. Rentjana-rentjana tersebut ditindjau dan disusun kembali oleh [[w:Kabinet RIS|Kabinet Hatta]] mendjadi satu '''Rentjana-Kesedjahteraan tahun 1950,''' jang mulai dikerdjakan sesudah terwudjudnja Negara Kesatuan oleh [[w:Kabinet Natsir|Kabinet-Natsir]]. |
Revisi per 13 Agustus 2024 17.30
— 3 —
guhnja adalah satu. Maka oleh karena itulah, kalau kita hendak memberi gambaran jang terang tentang politik perburuhan kita, terlebih dulu kita harus mengetahui tentang systeem perekonomian apa jang dipakai di negeri kita ini.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Systeem perekonomian jang kolot jang kolonial, pasti akan menelorkan systeem politik perburuhan jang kolot djuga. Dan sebaliknja : bila kita meninggalkan systeem perekonomian jang kolot dan koloniaal itu, maka terbukalah kesempatan untuk melaksanakan politik perburuhan jang lain dari pada politik perburuhan kolot, alias pemerasan tenaga buruh sekeras-kerasnja dengan memberikan upah serendah-rendahnja.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Bagaimanakah politik perekonomian Pemerintah sekarang ini, kiranja dapat difahami dengan mengikuti keterangan P.M. Sukiman dalam sidang D.P.R. mengenai paragraaf kemakmuran, seperti berikut :
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Betapa pentingnja soal kemakmuran itu sudah dimengerti oleh Kabinet-Kabinet jang lampau, dan tindakan-tindakan serta usaha-usaha untuk memadjukannja pun telah dilaksanakan.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Dalam pada itu tjukuplah kiranja kami peringatkan kepada rentjana-rentjana jang tersusun oleh Pemerintah-Pemerintah jang dahulu.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Rentjana-rentjana tadi tidak dapat dilaksanakan sebagaimana diharapkan semula, pertama-tama karena keamanan di daerah-daerah belum terdjamin sepenuhnja.
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
- CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Dizaman pemerintahan R.I.S. Rentjana-rentjana tersebut ditindjau dan disusun kembali oleh Kabinet Hatta mendjadi satu Rentjana-Kesedjahteraan tahun 1950, jang mulai dikerdjakan sesudah terwudjudnja Negara Kesatuan oleh Kabinet-Natsir.