Majalah Aboean Goeroe-Goeroe/Februari 1928

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Majalah Aboean Goeroe-Goeroe/Februari 1928  (Februari 1928) 
oleh Redaksi Majalah Aboean Goeroe-Goeroe

NO.2. FEBRUARI 1928 Tahoen VIII.
A.G.G.

Telah disahkan oleh pemerintah dengan besluit tanggal 17 Nov.'22 No. 7.

HARGA BERLANGGANAN SETAHOEN:

Lid A. G. G. ........ f 1.---

Boekan Lid ......... ,,3.---

Terbit di FORT DE KOCK sekali seboelan.

Segala pembajaran diminta lebih dahoeloe.

BAJARAN ADVERTENTIE:

Tiap-tiap kata ........ f 0.10

Sekali masoek sekoerang-koerangnja f 1.-

1 pagina .............. f 5.---

Berlangganan boleh berdamai.

BESTUUR A.G.G. DI FORT DE KOCK:

Voorzitter: St. Bahéramsjah -- Ondervoorzitter: B. St. Radja Emas -- Wd. Secretaris: Kasip. -- Adjunct Secretaris: H. St. Ibrahim Thesaurier: St. SaripadoCommissaris*: Dt. BagindaManan -- J. St Radja EmasDt. Radja IbadatSoehoedKasip.

ISINJA:

. Harga menghargai halaman 25.
2. 'Ilmoe Pendidikan ,, 28.
3. Bagaimana djalannya? ,, 32.
4. Pemberi Tahoean ,, 34.
5. Dari hal Leergang ,, 35.
6. Sekolah Gouvernement berkelas V didjadikan berkelas III ,, 36.
7. Chabar Redactie & Administratie ,, 38.
8. Comite Koerban Siloengkang ,, 39.
9. Djawab pertanjaan A.G.G. No.10 tahoen VII ,, 40.
10. Chabar perpindahan, keangkatan d.l.l. ,, 41.
11. Inspectie dari Inlandsch Onderwijs ,, 42.
12. Ma'loemat ,, 42.
13. Feuilleton ,, 43.

Typ. Druk "AGAM" Fort de Kock.

Halaman:PDIKM 692-02 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Februari 1928.pdf/2

FEBRUARI 1928

No.

-- 2 --

A.G.G.

TAHOEN

VIII.

Orgaan oentoek pemadjoekan Onderwijs, bahasa dan bangsa.

REDACTIE:

B. SOETAN KAJO
H. SOETAN IBRAHIM
Di Pajakoemboeh:
DATOE' RADJA BESAR

ADMINISTRATEUR:

SOETAN SARIPADO, Thesaurier
A. G. G. FORT DE KOCK.
Oentoek segala pembajaran.

Medewerkers:

Sjech Mohd. Djamil Djambe — St. Pamoentjak, gep. Hoofdschoolopziener -- Dt. Madjolelo, Districtshoofd -- Dt. Sanggoeno di Radjo, Ahli `adat — St. Kenaikan, Direct Kweeksch: Islamijah —Alim, Hoofd der H. I. S.

HARGA MENGHARGAI

Patoetlah kita poedji siapa jang patoet dipoedji, dan kita hargai jang patoet dihargai ,,Eere wieu, eere toekomt" kata orang Belanda.

Sajang ja seriboe kali sajang, sifat ini djaoeh pada kebanjakan orang kita, karena pada kita masih banjak mengandoeng sifat dengki dan kizit.(1)

Itoelah sebabnja maka oesaha orang kita selaloe tidak kelihatan, tidak terkenal, dan nama orang kita lekas loepoet dibibir, tak tergoeris dihati, terpantjang ditanah. Hal ini djaoeh berlainan dengan orang Eropah. Pada kita banjak afbrekende kretiek, atau kretiek meroesakkan, dan mendjatoehkan, pada mereka itoe banjak opbouwende kretiek, ja'ni kretiek jang memoepook, menegakkan, memperbesar hati, dan memperkoeat kaoem.

Dalam segala pekerdjaan orang Barat dan peroesahaannja ada perlombaan, karena mereka itoe tahoe bahasa pekerdjaannja dau oesahanja akan dihargai bangsanja, namanja takkan lepas dari bibir, akan ditjatat, akan ditoelis dengan dawat air emas, dipahatkan pada batoe poealam, dan ada harapan akan didirikan oleh bangsanja patoeng boeatnja, sehingga namanja akan tersimpan selama-lamanja, tak lekang dipanas, tak lapoek dihoedjan. lngatlah, bahasa Indoep manoesia tak lama, akan tetapi djasa baik boedi haloes pendapatan baroe dan bagoes berkekalan seperti pepatah orang Latyn : Vita brevis ars langa" Het leven is kort, maar de kunst is lang.

Perhatikanlah berapa besar hadiah jang dihadiahkan oleh marhoem Toean Nobel dalam soerat wasiatnja kepada lima orang disegenap pendjoeroe 'Alam jang berpendapatan baroe dan bagoes, mengherankan, mena'djoebkan doenia dalam 'ilmoe Geneeskunde, natuurkunde, Scheikunde, plisiologi dan Letterkunde. Marekaitoe masing-masing akan mendapat harta 200 000 kronen disertai dengan nama jang haroem jang serbak keliling doenia selama-lamanja mendjadi kenang-kenangan dan berkekalan apa lagi jang lebih dari ini wang dapat, doenia menghargai. Besi baik diringgiti „Een gouden appel op een zilverea schaal." Perlombaan jang sedemikian, tentoe tak mengingat djerih pajah. Tak ada goonoeng jang tinggi, loerah jang dalam, dan laoetan jang lebar. Mereka itoe siap akan bekerdja menjengsengkan tangan badjoe menggoentjangkan otak akan mentjapai tjita-tjitanja, siang mendjadi angan-angan, malam mendjadi mimpi. Sifat ini tidak sifat baroe dari bangsa Eropah, malahan sendi kemadjoean dan ketjerdasan mereka itoe. Ingat sadjalah akan pepatah Latijn jang terseboet diatas jang telah beriboe-riboe tahoen lamanja sehingga bahasa itoe dinamai orang : Doode taal ( bahasa mati ). Karena sifat harga menghargai itoelah, maka lekas madjoenja dan tjerdasnja bangsa Eropah, Bertambah kekoeatan hatinja ( energie ), bekerdja teroes meneroes tak takoet akan halangan terbelintang patah, terboedjoer laloe. Dalam segala hal mereka itoe siap akan berdiri bila mereka itoe djatoeh dalam perlombaan hidoep mentjapai oedjoed, dan tjita-tjita, merenangi laoetan besar dengan tidak takoet akan gelombang jang setinggi-tinggi boekit, jang akan menghantjoerkan mereka itoe menghempaskan kekarang jang bersendi harapan, biarpoen angin topan poenting belioeng, hari kelam gelap goelita ketika panas terik, haoes dahaga jang tak dapat diderita. Siapa kita jang tidak tersenjoem, bila membatja dalarn soerat-soerat chabar Eropah, tertjatat nama2 orang Eropah dengan tidak memandang bangsa ataupoen deradjat, maoepoen kekajaan hanja semata-mata hendak menghargai kepandaian si Piet, atau si Rosie, melompat hampir 8 meter, bersaingan dengan belalang jang pandjang misai, ala kanggoeroe di Australia berlari tjepat, berenang berlomba menahan peroet, tiada makan menjeberang laoetan, mengadoe kekoeatan dan sebagainja semoeanja dapat • perhatian, ada jang mengherankan orang Timoer, ada poela jang menerbitkan senjoem jang berarti masing-masing dengan recordnja, porlombaan perempoean jang tjantik, hidoeng jang mantjoeng tak ketinggalan. Pendoedoek Indonesia tentoe telah mendengar nama pahlawan boedjangga kita, Hang Djchat dan Hang Toeah jang lompatnja + 40 yard pandai bersilat bertikam-tikaman diatas talam berdjam-djam, tak loeka sambil bergoeling. Bagaimana roepanja dimana pekoeboerannja tak tahoe kita. Begitoelah dapat kita menjeboet beratoes-ratoes misal kepandaian orang kita dalam berbagai-bagai `ilmoe sihir, daboes, `ilmoe gaib, telepati, sidjoendai, dan sebagainja, jang tidak tertoelis. Kalau kita tjeriterakan kepada orang Eropah, djawabnja : moestahil. Maoekah mereka itoe menjelidiki 'ilmoe ini sedalam-dalamnja ? Bagaimana tjara mana, adakah kitabnja ? Berapa banjak 'ilmoe, dan djoeara sa'ir orang kita jang seperti asap sadja. Teringat saja akan seorang toea jang pandai berpantoen beratoes-ratoes, ja beriboe-riboe pantoen dan sja`ir, seperti air hilir moedahnja jang tentoe tidak kalah bila diperbandingkan dengan djoeara sa'ir orang Belanda: Cats, Staring, Hooft, De Kosta, Nicolaas, Beets, Frederik van Eeden. Tetapi . . . . . . .ja . . . . . . . tetapi adoeh sajang . . . . . . . orang toea itoe tidak berharga sepeser djoea kepada orang banjak, hanja dipakai sebagai si Orong, lawak alias loetjoe. Saja masih ingat akan nama orang toea itoe jang bertemoe dengan saja selagi saja ketjil kira-kira 20 tahoen jang lepas namanja : Injik Banjak barang. Apa arti nama ini, pembatja tentoe ma'aloem. Teringat saja akan seboeah pantoen beliau : Indak hambo pandai balapoen, Talapoen disarang tampoeo, Indak hambo pandai berpantoen, Pantoen tjiek, hilang doeo. Inilah jang dinami bangsa Barat „Puntdicht" isinja tersisip pada baris kemoedian, geestig ( menggeli bati ). Akan tetapi nama dan roepa kepandaian Injik Banjak Barang bersa`ir dan berpantoen itoe hilang sadja, sehilang - hilangnja hanjoet tak dapat dipintasi, karam tak dapat diselami, ailah nasib . . . . . Tanah airkoe ! Misal-misal pekerdjaan orang Barat menghargai bangsanja dalam segala hal jang terseboet diatas sengadja saja kemoekakan goena ditiroe, diteladani, mana jang sepadan dengan kita tidak berlawanan dasar kebenaran dan kehaloesan perasaan oraug Timoer, karena itoe dalam pekerdjaan jang boeroek lekas benar soeka meniroe : Minoem sopi, bier, champi-haroes jang memang perloe, niet waar, hm, hm ! sebagai smeer, oentoek lidah, moeloet, bibir, dan stemorgaan, soepaja lekas pandai kreseh peseh bahasa Belanda kita bagoes, boenjinjapoen bagoes dapat memakai kaporodom, kaporodom, bak oelando maboek, seperti Belanda maboek, baroe djitoe, kata orang Betawi—baroe kari, kadjinja, tjoekoep tasdik sengau dan pandjang 3 alifnja kata orang soerau, jarrrrrabnakaam . . . . Bis, bis, ad . . . . . . vendum ! Berbalik pena saja kepada barga menghargai tadi, jang akan mendjadi pangkal kemadjoean sendi kekocatan. Kalau seorang Eropah, golongan B. B. akan pindah dan Ielang, kita berdoejoen-doejoen datang pergi kolelaug, djoeal kembali sijsteem bersimaharadja lela, diboeka poera sedalam-dalamnja, tanda hormat boleh naik pangkat, karena itoe, dan lagi patoet poela ditolong, karena oeangnja banjak, gadjinja besar, tetapi kalau bangsa kita jang miskin, bergadji ketjil dalam kesoesahan, kebanjakan kita membelakang boelat, didjahit sakoe se dalam-dalamnja (2). Kalau orang Barat gelak (senjoem kepada kita, loepa kita makan, kalau soedah dapat djabat tangan poela, tangan itoe boleh djadi tak ditjoetji lagi, hilang berkatnja. Kalau kita bangsa sendiri bekerdja membanting toelang, mengeloearkan keringat dengan tidak mengharapkan poedji atau laba tak lekas kelihatan, koerang dapat perhatian. Djangankan djasanja akan dibalas atau pekerdjaannja akan disokong dapat poela perlawanan lagi (3). Lebih2 kalau orang itoe berani mengeloearkan kebenaran tak dapat tiada lekas dapat tjap C. Alangkah soesahnja akan menghargai pekerdjaan sendiri ? Menoengkanlah ini seketika ! ALIM( 4) (1). Sebenarnja, lebih-lebih dalam 'Alam Minang Kabau kita ini, (2) Kalimat jang keloear dari moeloet bangsa kita jang menjeboetkan : TJINTA BANGSA DAN TANAH AIR", kebanjakan batinnja berarti KOSONG. (3). Faham jang sedemikian, seharoesnjalah pada masa kini, hilang dari doenia bangsa Indonesia. (4) Besar hati kami menerima boeah pikiran toean moga-moga senantiasa toean berkelapangan mengoebahi orgaan kita ini dengan pelbagai boeah pikiran keperloean Onderwijs, bangsa dan tanah air kita. Sesoedah dan sebeloemnja itoe kepada toean sebagai seorang Mederwerker kami jang bertempat djaoeh, kami atoerkan terima kasih.


`ILMOE PENDIDIKAN. noehaja-hoehaja bendaklah orang jang mendidik anak-anak itoe mengadjar anak membenarkan atau memperhatikan apa jang didengarnja dan apa jang 'akan dikerdjakannja, ia tidak 'akan membenarkan dan memperhatikan kalau ia tidak kenal dan tahoe apa apa maksoed dan goenanja.

HERBERT Kepandaian akan mendidik anak-anak itoe diseboet oleh orang Eropah : Paedagogiek. Tiap-tiap orang (jang mengadjar akan anak-anak, goeroe pengadjar d.l.l. mempeladjari akan `ilmoe itoe. Tapi pada rasa kita, boekan lah mereka itoe sadja jang berhak mendapat gelaran seindah itoe, malah sang iboe atau boenda dan ajah kanak-kanakpoen haroes mendapat nama semoelia itoe. Karena iboe itoelah sebenarnja goeroe jang pertama kepada si boedak itoe. Dalam bahasa orang poetih diseboet seorang paeda goog itoelah soeatoe nama kehormatan jang moelia. Tidak sembarang orang beroleh nama gelaran itoe. Asal kata itoe dari pada bahasa Grieka, pada moelanja orang jang mendjaga anak jang masih ketjil, jang membawa ketempat bermain-main atau ketempat mandi, jang mengganti pakaiannja, apabila ia basah oleh kentjing atau memberi makan dan sebagainja, dinamai p a e d a g o g i o k, artinja baboe, atau pengasoeh anak, dengan bahasa kita baboe basah kering. Pada masa ini, artinja paedagogiek itoe, jaitoeiah: segala sifat dan sjari‘at dan pengetahoean jang bergoena, baik akan melatih dan memimpin orang soepaja pandai mengadjar anak ketjil. Pengetahoean ini boekan sadja kepada bekal goeroe bergoena, tapi kepada kita jang soedah mempoenjai anak dan orang jang akan djadi `bapak kelak A.G.G.

, 29

atau iboe, terlebih kepada orang jang terkemoedian ini, karena iboe djadi pokok jang penting dalam ketoeroenan jang akan datang kelak. Djanganlah dipandang moedah peri hal itoe, toegas kamoe hai iboe dan jang bekal iboe amat moelia dan indah.

Sebab itoe pengetahoean ini amat soesah, soenggoehpoen ada beberapa boekoe dimana dikoempoel segala sifat dan dikarang hal ini, itoe oleh jang merasa diri,faham dan sebenarnja pandai mendidik, tapi kesoekaran itoe, tiap-tiap kali dirasai oleh orang jang mengadjar anak, boekankah jang telah ber`oemoer poen telah merasai dan berdjoempa dengan hal jang soelit dalam hal kita membimbing dan mendidik anak-anak kita ?

Kepada sebaliknja hal mendidik anak itoe amat moedah, kata setengah orang; karena alah bisa karena biasa. Benar djoegalah Tapi soekarmoedahnja, kita akan tjoba dari pihak lain : hal itoe amat moedah, karena anak didik oleh ajah boenda, soepaja mendjadi anak jang mengikoet mereka dalam hal jang baik. Ajah boenda dahoeloe anak-anak djoega djadi haroeslah mereka dalam hal sesoeatoe mengingat halnja semasa ia orang masih anak-anak. Kalau iboe bapa ,atau goeroe sekali poen ingat peri kehidoepannja waktoe ia anak ketjil, maka hal kemarahannja akan berkoerang melihat anak jang bersalah dan kesabarannja akan bertambah, dalam hal memimpin anak itoe, apa lagi pada iboe bapa, kasih sajangnja akan anak itoe mengoeatkan mereka menoentoen anak itoe. Tapi moeskillah djoega, karena sebanjak daoen pada sebatang kajoe tidak ada jang sama, walaupoen seroepa; s a m a dalam segala soeatoe tidak ada, begitoe poen dalam tabi,at anak - anak jang dikoerniakan oleh Toehan kepada tiap-tiap orang toea, tidak ada doea orang anak jang sama pekerti dan tabi`atnja lahir dan hatin. Kalau orang toea telah mempoenjai anak 2 atau 3 orang, maka pendapatannja tentangan hal pendidikan anak-anak, makin banjak dan ia lebih tjakap dan faham mengadjari atau menoentoen akan anak-anak, goeroe jang soedah lama mengadjari anak-anak, ia lebih faham dari pada orang jang baroe keloear dari sekolah goeroe.

Hai iboe bapa, djanganlah permoedahkan pendidikan dalam roemah itoe, karena itoelah alasan pengadjaran dalam hati anak disekolah kelak; dari anak anak timboelah kelak soeatoe bangsa, djadi pendidikan jang bagus kepada anak, itoelah bibit jang bagoes poela kepada sebangsa jang akan terjadi dari pada anak jang dididik itoe. Dari pada zaman dahoeloe kala poen, orang telah mengerti hal itoe. Ingatlah orang dalam negeri SPARTA ditanah Griekenland, kira-kira 500 tahoen dari Christus, soedah mementingkan hal pendidikan kepada anak-anak dengan tjara ini.

Sekalian anak-anak jang beroemoer 7 tahoen jang koeat badannja, dikoempoelkan dalam seboeah roemah, sebagai derma atau internaat ma30

A.G.G.

tjam sekarang ini. Semoea anak itoe boekan dipelihara oleh iboe bapa, tapi oleh keradjaan. Artinja sekalian jang beroesaha kepada anak-anak itoe, ditanggoeng oleh pemerintah. Disana mereka itoe, diadjar membiasakan dirinja berlari-lari sekoeat koeatnja, melompat, bergoemoel, melontar dengan batoe, dengan panah dan tombak; kata orang sekarang main sport atau sebagai gijmnastiek.

Kanak-kanak itoe dibiasakan tidak bersepatoe, pakaian pada moesim panas dan moesim dingin sama djoega, soepaja biasa menahan moesim panas dan dingin, makanan diberi sedikit-sedikit soepaja biasa ia menahan lapar.

Dan soepaja beladjar mentjoeri atau merampas barang orang. Maksoednja soepaja pandai' memboeat tipoe daja djika kelak ada perang, djadi hal menipoe dan mentjoeri itoe, tidak dikatakan salah, asal dapat tinggal tersemboenji. Kalau pentjoerian itoe kelak ternjata, maka anak itoe disiksa dengan sekeras-kerasnja, sebab itoe anak jang toeboehnja tjenangau berkekoerangan ini itoe, boeta, toeli atau pintjang d.l.l. tidaklah diberi hidoep, melainkan diboeang kedalam toebir jang amat dalam dan tjoeram, soepaja ia mati sadja. Kadang-kadang anak jang tidak bersalah, dihoekoem poela akan membinasakan dia menahan sengsara dan kesakitan.

Dalam hal menjanji. diadjarlah mereka itoe pantoen HOMERUS, orang pengarang sja'ir jang amat pandai didalamnja diberi poedjian kepada orang jang gagah berani, dalam bertjakap atau berbitjara dibiasakan anak-anak memberi djawab jang sependek-pendeknja. Dari sitoelah permoelaan peri bahasa, kalau orang berkata dengan pendek tapi dalam artinja seperti bahasa Lakonie lakoenja.

Anak perempoean dipelihara oleh keradjaan dalam roemah jang lain, mereka dibiasakan djoega menderita segala kesoekaran dan sengsara seperti anak laki-laki. Djadi keberanian perempoean, hampir setara dengan laki-laki.

Aabila orang keloear akan berperang, maka orang perempoean memberi tameng atau perisai kepada jang pergi itoe dengan perkataan ini: Poelanglah dengan perisai ini, baik diatasnja atau dibawahnja. „Artinja hendaklah poelang dengan tameng itoe, baik mati (diatasnja) baik hidoep (dibawahnja), tetapi tidak boleh lari memboeang perisai ini. Sekalian anak-anak dengan kekerasan, karena maksoednja akan memperoleh anak-anak socatoe bangsa jang amat gagah dan perkasa serta koeat dan perwira.

Djadi didapatlah jang dimaksoed itoe. Apakah maksoed saja mentjeriterakan itoe? Dengan anak-anak kita poen adalah sesoeatoe maksoed kita boekan?

Betoel perboeatan orang SPARTA itoe, dapat kita tiroe, tidaklah lagi pada masanja sekarang menoeroet methode sematjam itoe, tapi adalah kiasan dalamnja jang mengandoeng pengadjaran kepada kita. Kapan kita dengan segenap hati menoeroet sesoeatoe keinginan, tentoe dapat diA.G.G.

31

tjapai. Apalagi toedjoean tentang kebangsaan itoe, haroeslah pada anak-anak, kita tanam bibit jang bagoes itoe. Soepaja maksoed itoe dapat sampai, haroeslah 'akal manoesia anak itoe dioeraikan, karena dalam anak jang ketjil itoe, telah ada ditaroeh oleh Toehan bibit jang baik; bibit jang baik itoe poen dipelihara kepada toentoetan itoe. Sekalian orang, baik ia beragama manapoen, ia ingin, bahwa anak-anaknja akan hidoep senang didoenia dan diachiratpoen. Sebab manoesia itoe amat indah dan moelia, karena ia machloek Toehan dengan satoe toedjoean, akan dapat hidoep didoenia dan kemoedian hari, maka haroes manoesia itoe dalam doenia jang fana inipoen mengenal akan Toehannja, mana agama jang disoekainja masing-masing itoe, tidak kita akan bitjarakan disini, adalah kewadjiban memimpin anak kepada pengetahooan akan Toehan dan sebaiknja kalau dapat, anak disoeroeh kepada sekolah jang ada pengadjaran agama didalamnja.

Tapi hal ini tidaklah akan kita perpandjang.

Diroemah poen ada keharoesan kita mendjaga pikiran dan memimpin kanak-kanak dalam segala sesoeatoe kebenaran. Sajang seriboe kali sajang dalam roemah kita orang Hindia sini, hampir tidak ada pergaoelan iboe bapa dengan anak-anaknja. Hanjalah melahirkan dan memelihara makan pakaiannja jang dioeroes, lain dari pada itoe, masa bodoh, katanja.

Kalau ia dasar manoesia jang baik, ia akan baik.

Apabila ia asal manoesia jang serakah, apa djoega diboeat, tidaklah ada faedahnja. Itoe semoeanja perkataan orang jang tidak tahoe keharoesannja. Haknja diketahoeinja, keharoesannja tidak. Ia berhak kawin, dan beroleh manoesia bertambah diboemi, tapi kewadjibannja jang terbesar, itoelah membawa anak itoe mendjadi besar djadi satoe manoesia jang bergoena kepada maatschappij hidoep orang ramai dan bergoena bagi dirinja sendiri dinegeri atau didesa atau dikeradjaan dan dalam segala pergaoelan hidoep didoenia dan .... diachirat haroeslah lebih masak dipikiri oleh orang jang lebih toea. Berapa banjak bapak jang tidak pernah bergaoel dengan anaknja. Berapa banjak roemah tangga jang tidak pernah doedoek sama-sama dimana iboe bapa boleh memberi tjontoh kepada anak-anaknja, dan . . . dimana ia boleh menilik tingkah lakoe dan tabi`at anaknja, entah mana oejoed pikiran anak dan manakah kesoekaan dan keinginannja. Apalagi ... jang baik dalam hati anak itoe, seperti toemboeh-toemboehan jang moeda boleh diloeroeskan dengan tonggak dan boleh jang loeroes dibentoek kesana sini dengan moedah.

Soedah kita katakan dalam anak jang ketjil itoe, dapat dilihat dan ditilik, adakah toemboeh bibit itoe, meriang atau soeboer d.l.l. Soeboer riangnja, haroes diketahoei iboe bapa, mana haloean anak, haroes iboe bapa sadar melihatnja.

Kalau begitoe amat soekar, tapi ingatlah anak-anak itoelah batoe iang bernjawa kapadamoe. boekanlah indah benar ? Mengapa koerang 32 A.G.G. memperloekan dan mementingkan hal pemeliharaan badan dan djiwanja?

Badan diberi makan dan pakai, tapi djiwa bagaimanakah ? Haroes djoega dipelihara boekan ? B. H. (*) (*) Kami oebahi sedikit perkataannja. RED

BAGAIMANA DJALANNJA ? Dalam beberapa soerat Minggoean, Boelanan dan dalam orgaan A.G.G. ini poen, ta' koerang toean2 Arifin jang ahli tentang `ilmoe mendidik membentangkan boeah pikirannja, tjara djalannja dan lain, akan memberi keselamatan dan menoentoen anak2 dibawah 'oemoer, agar boleh mendjadi seorang jang tangkas dan baik boedi perangainja.

Hal jang terseboet diatas, boleh dikatakan sebahagian besar tentoe terserah pada kita „Kaoem goeroe" boeat mendjalankannja.

Kita jang sebagai penoentoen akan didikan itoe, patoetlah berhatihati benar mendjaga, soepaja didikan itoe berhasil, djangan sia2 sadja djerih pajah kita itoe. Didikan itoe tentoe kita djalankan dalam sekolah. Dalam waktoe jang 5 1/2 djam itoelah segala daja oepaja dan tipoe moeslihat kita lakoekan, tetapi amat sajang, waktoe jang amat sedikit itoe bisa dialahkan oleh kebebasan jang lamanja 18 1/2 djam tinggal diroemah dengan tiada didjaga dan dibantoe oleh iboe bapa akan menoendjoek dan mengadjari anak2 jang terseboet, dibiarkan selelanja sadja.

Hal jang terseboet betoel2 kedjadian ditempat hamba sekarang. Hamba dengan segala soeka hati dan riang mendjalankan sebahagian daripada `ilmoe pendidik jang hamba ada ketahoei; jang tertinggal biarlah eontoek orang jang tahoe.

Hamba telah mentjobakan soeatoe djalan boeat anak2 mendjadi riang, ja`ni membawa anak2 waktoe uitspauning bertjengkerama, melompat berlari main galah, voetbal, d.l.l.; perboeatan hamba seperti ini adalah oentoek 2 djalan. Pertama agar anak2 djangan takoet melihat goeroe waktoe dalam pengadjaran; kalau dia takoet, biarlah apa jang ditanja itoe dia tahoe, tetapi ta' maoelah dia mendjawab. Hal jang pertama ini moedah2an ada berhasil sedikit. Kedoea soepaja anak2 dapat tertarik hatinja datang mengoendjoengi sekolah, karena ada penariknja. Hal jang inilah jang sangat mendoekatjitakan hati hamba benar2 . Hilang `akal, tertoemboek paham hamba, djalan mana hendak hamba tempoeh, soepaja tjita2 hamba dari hal procent anak2 jang ta' datang berkoorang-koerang?

Hamba minta pada Engkoe2 jang terhormat, agar sama-sama, membentangkan pikiran pada halaman A.G.G. kita ini moedah2an satoe dianA.G.G.

33

taranja ada jang memberi hasil.

Disini hamba hendak bentangkan sedikit soesah pajah hamba jang telah hamba djalankan dengan segala soeka hati, tetapi rasa-rasanja soesah pajah dan ichtiar itoe ta` memberi hasil.

Hamba sangat soeka bertjampoer gaoel dengan anak moeda; hamba adakan perkoempoelan main voetbal; tempoh tahoen jang laloe kami segala goeroe2 dan Onderdistrictshoofd adakan permainan tooneel boeat penolong orang, jang ditimpa.

Iboe bapa anak2 kami tegoer dan sapa, beramah-ramahan, kalau ta' datang anaknja dengan sebab jang ta` tentoe, kami djalang bersama-sama kami soedi kami siasat. Kami tjampoeri kesoekaan orang kampoeng, ja`ni berdoenia melepas lajang, kami toeroet tiap2 negeri dengan perhelatan menjembelih kerbau, dan berboeroe babi dan roesa setiap Minggoe, agar pertjampoeran bertambah rapat dan karib. Persahabatan perkariban, perbaoeran sangat baiknja, sehingga kami dimana ada chandoeri, kami telah sebagai orang „Siak" poela ta' ketinggalan, Sedangkan rapat `adat semasa Onderdistrictshoofd jang pindah ke Padang, hamba ta` ketinggalan pergi bersama-sama, bortjatoer tentang ‘adat dan lain2 djoega, hamba sambilkan kebaikan sekolah, hamba bentangkan keboeroekan haloean Comminist jang telah moelai merajap sebeloem pemberontakkan.

Bermoela-moela sekalian jang hadir toeroet sekata akan kebaikan dan nasihat itoe, tetapi dibelakang apa djadinja? Nihil sadja!!! Berkalikali hal ini diperbintjangkan, tetapi ta` ada hasilnja, karena pada pikiran mereka itoe biarpoen anaknja ta` bersekolah, tentoe ta' kan mendjadi keroegian padanja. Beginilah pikiran setengah mereka itoe. Hamba tahoe betoel dibahagian tempat hamba sekarang, jang hamba lihat „tangan besilah baroe obat jang moedjarrab bagi menjoeroeh datang anak2 kesekolah. Poedjoek rajoe dan nasihat, adalah seakan-akan njanjian Dewa dikajangan boeat penjenjakkan tidoernja sang iboe bapa itoe.

Sebabnja hamba katakan demikian, ja'ni parallelnja moerid kl I sekarang, adalah atas pertolongan oesaha E.E. bahagian B.B. Hamba ta` hendak memoedji, melainkan mengatakan jang benar dan sah, ta` kan meredahkan graad kaoem hamba, sekali-kali tidak, karena ma`loemlah boeat dikampoeng bahagian B.B. itoe lebih disegani dari bahagian O.E. Lihatlah semendjak „tangan besi2 dikoerangkan, procent moerid jang ta‘ datang bertambah besar tiap2 boelan.

Hilang 'akal, tertoemboek paham kami bersama boeat penarik moerid2 datang kesekolah dengan radjin ta` dapatlah rasanja.

Kakinja tertaroeng ditengah djalan, seloearnja tjabik sedikit, tjoekoeplah itoe booat pendjawab apa sebab dia ta` datang. Memasoekkan moerid2 lepas poeasa, moela2 hamba dapati, datang 1, datang 2 sampai boelan Hadji. Inilah jang menjoesahkan sangat poela oentoek kernadjoean pengadjaran. Hal jang terseboet diatas, hamba bentangkan, soepaja Engkoe2 dapat menimbang boeroek dengan baik; jang boeroek kita boeang, jang elok sama kita pakai.

Sengadja hamba tjoerai paparkan sebagai jang terseboet diatas, soepaja setengah kaoem hamba, djangan bersangka sadja, bahwa theorie2 jang bagoes2 itoe moengkin bagoes poela hasilnja.

Bagi negeri jang soedah tahoe benar2 apa artinja „pengadjaran“ memang theorie2 itoe melakoekannja bagai „bidoek dikajoeh hilir“ sadja lagi tetapi bagi negeri jang beloem ada perasaan „peladjaran“ adalah sebaliknja, „bagai menghéla kambing keair,“

Harap Engkoe2 djangan poeas dan djemoe, tjara ba' mana lagi djalan jang akan kami toeroet dan tempoeh soepaja soesah pajah itoe berhasil bagoes.

Sekianlah dahoeloe, lebih koerang. minta dimaafkan

Jang da'if

I. SOLTAN MAULANA.

[ T. Ampaloe ]


PEMBERI TAHOEAN

Rapat tahoenan dari vereeniging A.G.G., dilangsoengkan pada hari Arba'a tanggal 7 Maart 1928, bertempat disekolah AGAM I [djalan benteng] Fort de Kock.

Dibitjarakan

  1. Perhitoengan wang A.G.G: (Rekening courant).
  2. Pertanjaan-pertanjaan dari Leden dan Bestuur.
  3. Voorsfel-voorstel dari Leden dan Bestuur.
  4. Pemilihan Bestuur baroe.
Besar harapan Bestuur kehadapan engkoe-engkoe dan entji'-entji' leden A.G.G., seboléh-boléhnja datang menghadiri Rapat Tahoenan itoe, soepaja dapat kita bersama-sama membitjarakan toekock tambahnja kemadjoean Aboean kita.

DARI HAL LEERGANG.


Goeroe-goeroe jang ingin akan kemadjoean moerid-moeridnja, senantiasa tiada soenji dari pada berdaja oepaja mentjahari moeslihat jang baik dan djalan mengadjar jang ringkas tetapi terang akan pendjelaskan sesoeatoe, pengadjaran dalam sekolahnja.

Goeroe-goeroe jang demikian lectuurnja ialah roepa-roepa boekoe disoesoennja menoeroet matjam dan maksoednja (soorteeren), oempamanja: I. Boekoe-boekoe 'ilmoe mendidik (opvoedkunde); sekarang soedah ada jang tertjètak dalam bahasa Melajoe, seperti Bekal Goeroe I, karangan toean N. Heertjes, dan Pemimpin Goeroe I, karangan toean J. Kats. Bagi jang mengerti bahasa Belanda memang banjak boekoenja, oemp: Paedagogische opstelien, karangan Jan Ligthart — atau Dr. Matthias - Dr. Maria Montessori enz.-enz.

II. Boekoe-boekoe 'ilmoe mengadjar (Methodiek), sekarang soedah ada djoega doea tiga matjam boekoe djalan mengadjar itoe jang barbahasa ja'ni: Bekal Goeroe II, pemimpin Goeroe II, Eementaire Methodiek d. l. l. Bahasa Belanda, karangan toean H. Daruna (Handboek voor de Methodiek) — atau H. J. van Lumniel enz.-enz.

III. Boekoe „Leerplan”, jaitoe kesimpanan maksoed atau djangkanja pengadjaran.

IV. Boekoe-hoekoe nasihat Inspectio Ambtenaren.

V. Oendang2 sekolah atau jang lebih tjoekoep „Voorschriften voor ini. Onderwijs.

VI. Algemeene kennis. Ini bermatjam-matjam boekoenja, tetapi teroetama tentoo lebih baik jang berhoeboeng dengan pengadjaran sekolahnja, soepaja makin baik djalan pengadjaran dalam sekolah kita.

Baik dengan membatja dan memahamkan boekoe-boekoe jang berkunde-kunde, baik dengan membatja roepa tijdschriften, oemp. A.G,G. dan Oetoesan Goeroe d.l.l., tentoe sama djoega maksoednja, boekan ?

Maksoed rempah-rempah jang diatas ini saja tjantoemkan ialah akan mendjadi sebagai sendi bagi jang akan terseboet dibawah ini; jaitoe dari hal leergang.

1. Soepaja goeroe dapat mengadjarkan barang ilmoe atau bahagian ilmoe, perloe diadakannja ichtiar dan sekalian jang haroes diperkatakannja berikoet-ikoet. Ichtiar jang demikianlah jang dinamai „leergang”.

2. Akan mengadakan harang leergang, perloelah:

A. Goeroe mengetahoei 'ilmoe itoe sebaik-baiknja.

B. Goeroe faham dalam hal membédakan tentang :

1. Apa jang bergoena dan jang tiada atau koerang bergoena.

2. Jang moedah dan jang soekar. Bahagian B. ini perloe benar diingati selaloe oléh goeroe-goeroe, sebab kebanjakan dalam memperkatakan sesoeatoe pengadjaran, goeroe laloe bertjeritera berhanjoet-haujoetan kepada perkara jang tidak berhoeboengan benar lagi dengan pokok keterangannja, waktoepoen mendjadi terboeang dengan tersia-asia.

C. Goeroe mengetahoei sjarat jang 'arn dan 'ilmoe mengadjar anak2 (opvoedkunde dan methodiek), hoebaja-hoebaja djanganlah ia loepa sjarat jang boenjinja : Tiap-tiap peri (hal sesoeatoenja) haroes didahoeloekan namanja, djadi perloe dahoeloe diterangkan arti segala „kata“ jang dipergoenakan sementara memberikan pengadjaran itoe.

3. Atjap kali perloe diterangkan banjak perkara sebeloem dapat memoelai pengadjaran dengan sengadja, tetapi ingatlah toedjoean satoe-satoe waktoe.

Keterangan itoe dinjatakan dengan perkataan, atau dengan teladan, ataupoen dengan perboeatan.

Segala keterangan itoe dinamai peladjaran pemboeka (vooroefening). Djadi pengadjaran jang dengan sengadja didahoeloei beberapa peladjaran pemboeka.

4. Perloe goeroe memilih peladjaran pemboeka itoe dengan saksamanja serta ditentoekanuja pada ketika manakah peladjaran itoe haroes diberikan dan dalam pangkat mana diperkatakan :

Peringatan :

Atjap kali tjara menoeliskan ketika peladjaran pemboeka lain daripada tjara menoelis sementara pengadjaran jang dengan sengadja oemp : „ilmoe hitoengan“.

5. Lagi poela ditentoekan pada ketika manakah goeroe moelai pengadjaran jang dengan sengadja itoe.

6. Dalam „leergang” itoe djoega haroes terseboet :

a. Pengadjaran itoe diberi klassikaal atau hoofdelijk [ pada tiap2 moerid ]. Teroetamalah klassikaal, boekan ?.

b. Bilamana goeroe mengadjarkan apa-apa, bilamana moerid sendiri mengadjarkan itoe.

c. Perkakas mana jang dipergoenakan.

d. Pengadjaran itoe dibero moela dengan benda, laloe dengan tiada benda itoe, kemoedian dipapan toelis jaitoe moela-moela dengan perkataan [mondeling] kemoedian dengan toelisan (schriftelijk).–

Agr. S. d. R.

Pekandjemaat


SEKOLAH GOEVT. BERKELAS V DIDJADIKAN BERKELAS III

Sesoedahnja saja membatja A.G.G. no. 12 moeka 188 tahoen 1927 ini, jang diwartakan redacteurnja, bahwa orgaan A.G.G. tidak dibatja ol& pihak Onderwijs sadja, dan telah dibatja djoega oleh pihak atas dan pengarang= jang piawai, terbitlah pikiran saja hendak 'membentangkan jarg terasa dihati saja, selama ini sebagai doeri dalam daging, soepaja djangan terasa-rasa djoega. Toelisau ini saja oempamakan sebagai do`a jang akan pelepaskan tjita2 segala jang menjoekai. dan segala jang ada menanggoeng sebagai jang terdjadi itoe. tidak Boekannja saja ini nienjesali hal jang terdjadi, haujalah hoebaja' akan mendjadi portimbangan oleh pihak jang berwadjib. Dan tidak poelalah saja, ini menjalahi akan perboeatan2 itoe, karena saja tahoe djoega bahwa „itoe" telah dipikirkan oleh jang ahli2 pikiran dengan sedalam-clalamnja dan selandjoetnja. Hanjalall saja ini akan mewartakan, menoeroet pernandangan dan pendengaran saja, jang soedah djoerza saja lihat ditempat itoe. Pada boelan Februari `21 saja menerinia seera.t kepindahan dari sekolah Gouvt. klas II Manindjau, kesekolah Gouvt. kl. II Kota Ketjil Ola.nindjau). S.aja dapati disitoe 4 orang goeroe bantoe dengan saja, dan seorang goeroe kepa.lauja. Pada tahoen `22 telah datang atoeran, sekolah itoe akan didjadikan tiga kelasnja. Goeroe kepala disekolah itoe menzirim ....soerat pada kepala2 negeri, mengatakan lepas poeasa ini tiada akan menerima rnoerid 2 oentoek kelas I, sebab sekolah itoe akan didjadikan penjamboeng sekolah' negeri. Sesoeclah kepala negeri itoe memberi tahoekan hal itoe dimesdjid bagi isi kampoengnja, amat banjaklah pertanjaan mere",kaitoe, - dengan perkataan, „apa sebabnja". menerangkan dengan pandjang le"bar aSoenggoehpoen kepala kan hal itoe terdengar djoega perkataan diantara men;kajtoe, „dari adjoeng toercen kesampan" Dalam doea tiga hari itoo, hampir2 hari sekolah itoo sadja jang diperkatakan merekaitoe. Boekan kepala negeri sadja jang menerangkan hal itoe, goeroe2 jang ada pada masa itoepoen menerangkan djoega seterang terangnja. Tetapi melihat wir`ah moeka mer&aitoe -t menerima keterangan itoe, sebagai „benar ada, pertjaja tidak" goeroenja, se Pada tahoen `24.- telah koerang poela seorang hingga sampai sokarang hanjalah 3 orang djoega goeroe disekolah itoe. Monoeroet pemandang.an pembatja bagaimanalah sekolah Kota Ketjil itoe semendjak berkelas III ? kelasnja, tiada koerang moeridnja Biasanja semasa sekolah itoo dari 200 orang pada pe,rmoelaan sekolah, sesoedah vecantie poeasa. Dan akan menerima moerid itoe dilotri. ikan, banjak djoega jang ditoiak poolang. Kalau sekiranja mocridnj;t tetap poela ";,,X200 orang = 20 osemendp,.1: rang samalah hainja den:an be.rkelas V 11,j,)ega. 3, bojabeloem pernab III, ketjoeali wakto(_‘ zula moerid A.G G

38

lah koerang djoega dari 100 orang.

Barangkali djoega hal ini, koerang kepertjajaan mereka itoe, kepada sekolah itoe, karena ia biasa melihat segala bilik2 kelas itoe berisi seorang goeroe dan 45 atau 50 orang moeridnja. Tetapi sekarang dilihatnja 2 bilik kosong sebagai roemah ditinggalkan perempoean, ta' ada serinja.

Atau boleh djadi djoega pemandangan merekaitoe sebagai perempoean, moelanja bersoeamikan orang kaja, tetapi kemoediaan ia bersoeami orang miskin. Biarpoen serinja sama dengan semasa bersoeami sikaja, tetapi hatinja tiada setoeloes kepada si Kaja itoe, tetapi kalau dari moela ia bersoeami orang miskin, djika ditanja kepadanja, tiada jang lebih bagoes dari soeaminja itoe, biarpoen miskin atau boeroek.

Karena hal itoe terbitlah poela satoe pertanjaan saja pada o: redacteur A.G.G. ini. Adakah boleh djadi sekolah jang demikian halnja dikembalikan berkelas V atan VI ?(x). Soenggoehpoen demikian saja berharap kepada jang mengoeasai sekolah2 dan kepada school commissie jang ditempat itoe Karena beliau itoelah jang dapat benar menjampaikan ketelinga jang boleh mengembalikan. Sekianlah jang terasa oleh saja tentang hal itoe. ma'afkanlah JAOESA, Kapau (x) Tentoe boleh djadi kalau kiranja telah tjoekoep boehti-boekti jang didapat oleh jang berwadjib. Red.

CHABAR REDACTIE & ADMINISTRATIE.

Orgaan A.G.G di Stop. Kepada e.e. Leden A.G.G, jang tiada mempoenjai wang simpanan (ternjata pada A.G.G. No. I tahoen V111), orgaan A.G.G. ta' dikirim lagi kepadanja. Dengan kenihilan isi kedoea roeangan itoe, sampai tjoekoep keterangan, jang e.e. itoe, tiada mempoenjai kesetiaan kepada A.G.G. Kalau e.e. nanti soedah menjatakan poela setianja, tentoelah A.G.G. akan datang poela mengoendjoenginja.

Pembatjaan baroe. Telah sampai kemedja kami sebagai Ruilnummer soerat berkala boelanan Oetoesan Goeroe di Kota Radja, orgaan dari Perserikatan Goeroe-Goeroe Gouvernement Atjeh; isinja selain dari soeara serikat itoe, termoeat djoega serba serbi jang berhoeboeng dengan pengadjaran. Tjaja Timoer, soerat boelanan bergambar terbit di Pontianak jang diterbitkan oleh: Drukkerij Annashar. & Co. Menilik kepada isi Tj T. dan rapi karangannja dalam bahasa Melajoe serta sopan isinja, patoetlah ia djadi pembatjaan tiap-tiap roemah orang Hindia. Selain chabar-chabar oentoek kegoenaan oemoem, ada rubriek oentoek perempoean jang bernama: Sinar Iboe Redactricenja Mej. Leila toelmala, berasal dari Soematera, bekas moerid M.u.l.o. di Padang. Kamiberharap, soepaja Tj. T. landjoet oesianja dan dapat senantiasa menjoeloehi poelau Borneo.

Leden baroe. No. 424 entji` Zainab, 425 E. Sjabirin, 426 E. Djahidin, 427 E. B. Darat dan 428 E. A. Latif L. 'Sikaping -- 429 E. Alwi Pangkalan, 430 E. Djoeman dan 431 E. J. St. Batoeah K. Ketjil. -- 432 E. A. Dr. R. Nan Sati Padang dan 433 E. Dj. St. Mangkoedoem F. d. K. — dan lain-lain jang terdahoeloe; Bestuur A.G.G. mengoetjapkan: Terima kasih. Moga-moga atas kedatangan e.e. mendjadi lid A.G.G., bertambahtambah djoega kiranja, kemadjoean dan haroem namanja persatoean Kaoem kita goeroe-goeroe di Soematera Barat. Halaman:PDIKM 692-02 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Februari 1928.pdf/17 40 A.G.G.

DJAWAB PERTANJAAN A.G.G. No. 10 TAHOEN VII.

I. Dalam kitab batjaan : Beberapa tjeritera Melajoe, karangan t. Van der Tuuk, ada tertoelis : Bagaimana membatjanja dan apakah artinja! Djawab: Dibatja: Sibadbah beroepa djalis dan artinja: Orang jang berkelakoean ta' senonoh, berpoera-poera dalam kedoedoekannja. LARAM [ Djambi ].

2. Kaoem goeroe-goeroe jang minta verlof hendak naik Hadji ke Mekah selama dalam verlof itoe, dapatkah djoega ia gadji ? Djawab: Verlof jang sedemikian bernama Buitenlandsche verlof; B.V. ta termasoek oentoek kita pegawai boemipoetera di Hindia Belanda. Djadi pergi ke Mekah itoe, boekannja dengan verlof, melainkan diperhentikan dari pekerdjaan; sekembalinja dari sana, boleh ditempatkan lagi pada pekerdjaan jang dahoeloe, kalau ada tempat jang terboeka.

Djadi njatalah pergi ke Mekah itoe, tidak menerima apa-apa dari Gouvernement.

3. Tahoer, pebilakah permoelaan diboeka djalan kereta api Gouvernement ditanah Djawa dan Sumatra Barat? Berapakah pandjangnja tiap-tiap djalan kereta api itoe sekarang? Djawab : Djalan kerta api Gouvernement ditanah Djawa permoelaan diboeka, pada 6 April 1875 dan pandjangnja sampai 6 April 1925 adalah 2740 K.M. Dengan tjoekoepnja 50 tahoen, diwaktoe itoe, tempoh hari diadakan keramaian dan boekoe peringatannja. Sekarang pandjang djalan itoe telah bertambah kira-kira 135 K.M. Di Sumatra Barat pada 1 Januari 1894. Pada 6 April 1925, pandjangnja baroe 284 K.M. dan sekarang bertambah 7 K.M.

4. Dahoeloe permoelaan anak-anak beladjar membatja, adalah dengan mempeladjari a. b. c . ....... Siapakah jang moela-moela mendapat a. b. c .... itoe?

Djawab : Dalam beberapa kitab jang menjatakan asal oesoel roepa-roepa toelisan, tiadalah terseboet dengan pasti, siapa jang moela-moela mendapat alphabet itoe; tetapi menoeroet pendapatan orang jang ber'ilmoe, orang Mesir jang moela-moela pandai menoelis, tetapi itoepoen, boekan toelisan dengan hoeroef, melainkan terdjadi dari pada, gambaran-gambaran.

Pada tahoen 1799, ketika Napoleon I menjeberang ke Mesir hendak menjerang orang Toerky, disana telah didapatinja djoega, toelis-toelisan pada batoe didekat negeri Rosette. Dari pada orang Mesir kepandaian itoe toeroen kepada orang Israil zaman Moesa 1500 th. dahoeloe dari tarich Masehi, kepada orang Foenikie, orang Griek, orang Roem, orang Djerman dan bangsa-bangsa di Eropah.

A. H. F. Halaman:PDIKM 692-02 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Februari 1928.pdf/19 Halaman:PDIKM 692-02 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Februari 1928.pdf/20 Halaman:PDIKM 692-02 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Februari 1928.pdf/21 Halaman:PDIKM 692-02 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Februari 1928.pdf/22 TANAH AIRKOE.

1. Soenji, senjap, keliling negeri. Segala machloek tidoerlah soedah. Mata terboeka berbaring diri, Teringat tempat darah tertoempah.

2. Perniagaan, persenian, bekerdja tanah, Bertoekang, bertenoen, soesah ditjari. Djaroem, besi, pangkoer, terserah, Berpagoet tangan, menarik diri.

3. Tanah airkoe, tanah Soematera, Tempat berhindoe, bertjangka rama. Besar harapan kepada pemoeda, Melamboek tanah mengharoemkan nama.

4.Bibit ketjil bakal mendjadi, Toemboeh berboeah sebagai padi. Bila tanah selaloe diairi, Dalam bekerdja toendjoek mengadjari.

5. Harga menghargai harap oetamakan, Kidjit dan dengki mohon koeboerkan. Memakai otak, meringankan tangan. Oesaha disokong, djangan loepakan.

6. Bangsa sendiri patoet hargai, `Ibarat poepoek menjoeboerkan padi. Satoe perasaan mengingat boedi, Goena kebaikan kaoem sendiri.

7. Orang toea bekerdja beserta goeroe, Menoeroet 'adat bantoe-membantoe. Keperloean kami moeda sekoetoe, Selamat ma`moer tanah airkoe.

8. Penoetoep oetjapan, moeda berkawan, Kepada goeroe, ajah boenda sekalian. Sedjalan, sepakat, berdjabat tangan. Dalam mendidik satoe haloean.

ALIM.— BAROE HABIS DITJETAK 1. KITAB SOAL DJAWAB. Tentangan `adat Minangkabau [ beladjar `adat tidak oesah bergoeroe lagi; boekoe ini dikarang oleh Datoek Sanggoeno Diradjo, harga 1 boekoe ......... f 0.40 2. BOEKOE PERATOERAN HOEKOEM ‘ADAT MINANGKABAU, hoeroef Belanda dan `Arab harga 1 boekoe ....... f 1. 3. BOEKOE PERTJATOERAN `ADAT MINANGKABAU harga 1 boekoe, „ f 1.25 4e. PEDATO-PEDATO M1NANGKABAU, karangan St. Madjo Indo, hulponderwijzer Agam IV Fort de Kock, harga 1 boekoe . . . . f 0 25 Semoea boekoe-boekoe itoe, boleh pesan dengan Rembours. Pesanan sedikitnja harga f 1.— Menoenggoe dengan hormat,

M. J. SOETAN PAMOENTJAK, ZAAKWAARNEMER Kampoeng Tjina FORT DE KOCK.

Menjediakan segala roepa staat jang bergoena oentoek engkoe2 schoolopziener ataupoen oentoek keperloean kepala2 sekolah kl. II, seperti: stamboek goeroe, Schoolregister, Conduitestaat, Leerplan dau Boekoe nasihat 1926 jang berharga f 0,40 satoe boeah boekoe. Djoega ada sedia blanco Declaratie harga f 0,05 satoe lembar dan banjak lagi matjam staat jang tidak diseboetkan.—

Harga jang terseboet diatas beloem terhitoeng ongkos kirim. Menanti pesanan dengan hormat,

Drukkerij „AGAM" Fort de Kock. SUB DEPOTOHUDER BALAI POESTAKA,

Penambah isi lemari kitab! DRUKKERIJ „AGAM", soedi mendjilid orgaant A.G.G. oentoek setahoen-setahoen dengan oepah f 0,75.— Lain ongkos kirim.

Djilidan bagoes dan rapi.