Perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi nasional diselenggarakan berdasarkan asas manfaat adil dan merata, keseimbangan, kepentingan umum, keterpaduan dan percaya pada diri sendiri.
Pasal 3
Perkeretaapian diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara masal, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas serta sebagai pendorong dan pengerak pembangunan nasional.
BAB III PEMBINAAN
Pasal 4
Perkeretaapian dikuasai oleh Negara dan pembinaanya dilakukan oleh pemerintah.
Pasal 5
Pembinaan perkeretaapian diarahkan untuk meningkatkan peran serta angkutan kereta api dalam keseluruhan moda transportasi secara terpadu.
Ketentuan mengenai pembinaan perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
BAB IV PENYELENGGARAAN
Pasal 6
Perkeretaapian diselenggarakan oleh Pemerintah dan pelaksanaannya diserahkan kepada badan penyelenggara yang dibentuk untuk itu berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Badan usaha lain selain badan penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat diikut sertakan dalam kegiatan perkeretaapian atas dasar kerjasama dengan badan penyelenggara.
Bentuk dan syarat-syarat kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 7
Untuk menunjang kegiatan badan usaha dibidang industri, pertanian, pertambangan, kepariwisataan oleh badan usaha yang bersangkutan dapat digunakan keretaapi khusus.
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
BAB V PRASARANA DAN SARANA
Pasal 8
Pemerintah menyediakan dan merawat prasarana keretaapi
Penyediaan perawatan prasarana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dilimpahkan kepada badan penyelenggara.
Pengusahaan prasarana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan oleh badan penyelenggara.