Halaman ini belum diuji baca
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut |
||
Halaman berkas | ||
PEMBUKAAN | 21 | |
Bab I. PENDAHULUAN | 22 | |
Pasal 1.Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut
|
22 | |
Bab II. LAUT TERITORIAL DAN ZONA TAMBAHAN | 23 | |
BAGIAN 1.KETENTUAN UMUM
|
23 | |
Pasal 2.Status hukum laut teritorial, ruang udara di atas laut teritorial dan
dasar laut serta tanah di bawahnya. |
23 | |
BAGIAN 2.BATAS LAUT TERITORIAL
|
23 | |
Pasal 3.Lebar Laut Teritorial
|
23 | |
Pasal 4.Batas luar laut teritorial
|
23 | |
Pasal 5.Garis pangkal biasa
|
23 | |
Pasal 6.K a r a n g
|
23 | |
Pasal 7.Garis pangkal lurus
|
24 | |
Pasal 8.Perairan pedalaman
|
24 | |
Pasal 9.Mulut Sungai
|
24 | |
Pasal 10.T e l u k
|
24 | |
Pasal 11.Pelabuhan
|
25 | |
Pasal 12.Tempat berlabuh di tengah laut
|
25 | |
Pasal 13.Elevasi Surut
|
25 | |
Pasal 14.Kombinasi cara-cara penetapan garis pangkal
|
26 | |
Pasal 15.Penetapan garis batas laut teritorial antara negara-negara
yang pantainya berhadapan atau berdampingan |
26 | |
Pasal 16.Peta dan daftar koordinat geografis
|
26 | |
BAGIAN 3.LINTAS DAMAI DI LAUT TERITORIAL
|
26 | |
SUBBAGIAN A.PERATURAN YANG BERLAKU BAGI SEMUA KAPAL
|
26 | |
Pasal 17.Hak lintas damai
|
26 | |
Pasal 18.Pengertian lintas
|
26 | |
Pasal 19.Pengertian lintas damai
|
27 | |
Pasal 20.Kapal selam dan kendaraan bawah air lainnya
|
27 | |
Pasal 21.Peraturan perundang-undangan Negara pantai bertalian dengan lintas damai
|
27 | |
Pasal 22.Alur laut dan skema pemisah lalu lintas di laut teritorial
|
28 | |
Pasal 23.Kapal asing bertenaga nuklir dan kapal yang mengangkut nuklir
atau bahan lain yang karena sifatnya berbahaya atau beracun |
28 |