Halaman:Tjerita di negri Tjina.pdf/280

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

276

Liauw Tjay.

ia rasain antero badannja lagi di iket dengan rante maka koetik itoe ia lantas menengok, barang ia liat O, kiranja 2 opas jang lagi berkoeat hendak ikat badannja sembari mengikat si opas itoe berkata; akoe ini berdoa sabetoelnja dapet parintahan deri Pauw Boen jangan sengadjamenjaroe djadi setan akan tangkep pada moe.

Menjahoet si Weshio: Ija, kaloe betoel begitoe saija mintalah ka 2 penoeloeng poenja belai kesian boeat lepas pada saija, sebab saija di sini; pagi dan sore merawatin pada Nabi jang Soetji.

,,O! itoe tiada bole djadi!" menjahoet Ong Tiong dan Li Gii Soeatoe Nabi tiada maoe di rawatin oleh sa-orang'jang amat djahat seperti angkau jang soedah boenoe mati pada sa-orang jang tiada bersalah apa-apa." Sembari kata begitoe Ong Tiong dan Li Gi itoe laloe seret pada itoe Weshio laloe teroes di bawa mengadep di hadepan Pauw Boen Ijim.

Sakoetika itoe kabetoelan Pauw Boen Tjim lagi doedoek didalem kantornja barang ia liat Ong Tiong dan Li Gi bawa mengadep itoe Weshio lantas Pauw Boen tjim soeroe ka 2 opasnja itoe akan pariksa antero badannja si Weshio itoe. Selagi di pariksa laloe kedapetan 1 pasang giwang, samentara itoe Pauw Boen Tjim lantas tanja pada si Weshio itoe. Si Weshio itoe roepanja takoet hoskoem kompes, maka ia laloe mengakoe teroes terang apa jang dia soedah berboewat. Sjahdan sasoedahnja Pauw Boen Tjim timbang itoe perkara, maka njatalah si Weshio itoe iang salah dan soedah boenoe pada Siauw Giok Nio, maka itoe laloe di djatokan hoekoeman potong kepala.

Samentara itoe Pauw Boen Tjim laloe berkata pada Khouw Hian Tiong: Hei! Khouw Hian Tiong, dari itoe perkara pemboenoehan antara Siauw Giok Nio, kami soedah pariksa dengan terang, bahoea itoe Weshio Beng Sioe jang soedah boenoe, dari itoe kami soedah kasi dia hoekoeman potong kepala.

Dan dari itoe perkara toeroet kami poenja timbangan, angkau djoega ada berikoet salah, sebab i lantaran dari angkau sa-orang, maka itoe Siauw Giok Nio djadi mati di tangan itoe Wesio. Sekarang ini kami poetoesin, dari itoe Siauw Giok Nio poenja aboe angkau misti bawa rawatin dengan soengoe hati dan ang­ kau misti paniang seperti angkau poenja istri kawin.

,,Ija kandjeng pembesar" menjahoet Khonw Hian Tiong laloe berloetoet: Sebagimana kandjeng pembesar poenja titahan hambanja djoengdjoeng di atas batok kepala, dengan segala soeka hati nanti hambanja rawatin dari itoe Siauw Giok Nio poenja aboe, tempo doeloe djoega hambanja ada niatan maoe kawin sama dia, kemoedian dengan tiada menjana sekali, di« bole mati di tangan itoe Weshio, maka sekarang ini dengan sagenap hati hambanja rawatin dari dia poenja aboe dan hambanja maoe pandang seperti istri kawin.

Sasoedahnja berkata begitoe, Khouw Hian Tiong laloe moendoer teroes poelang. Kamoedian sasoedahnja salese dari pada hal itoe. Maka di tjeritakan ini Khouw Hian Tiong, tatkala ada orang bikin Examen maka ia poen ada toeroet masokin soerat examen. Kamoedian dengan kapinteraunja dan pertoeloengan dari iang maha tingi maka ia di koerniakan pangkat Kidjin. (*)

Satelah itoe Khouw Hian Tiong teroes pergi ketemoekan pada Pauw Boen Ijim laloe membilang banjak trima kasi iang kandjeng pembesar soedah toeloeng dalem hambanja poenja perkara hingga hambanja di lepas dari pada hoekoeman, dan sekarang ini sampe hambanja beroentoeng mendapet pangkat Kidjin, maka itoe hambanja hendak membri banjak trima kasidari kandjeng pembesar poenjamoerah hati.

Menanja Pauw Boen Tjim: Sekarang apa angkau belon kawin lagi?

Menjahoet Khouw Hian Tiong: Ija kandjeng pembesar, tempo lagi itoe djoega hambanja soedah berkata dengan ichlas hati hambanja maoe rawatin dari Siauw Giok Nio poenja aboe, dan hambanja tiada hendak beristri poela.

Dengan tersenjoem Pauw Boen Tjim berkata: dari apa sebab makanja angkau tiada maoe kawin lagi? Sedang angkau masi anak moeda, djikaloe angkau tiada

_________

(*) Kidjin artinja; Klein ambtenaar ter beschikking.