Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan atawa Sapoeloe Pil jang moestadjeb vol 15-21.pdf/443

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1536 —

seperti doeloe'an lagi, hanja ada pake pekean kabesaran jang tersaloet dengen benang mas, dan kopianja pake kembang mas.

Djoega keada'an dan tingka lakoenja ada berbeda seperti ia dateng doeloean. Itoe waktoe ia kaliatan angkoe.

Bong Loan berbangkit dari tempat doedoeknja dan menjamboet setjara pantes pada itoe doea orang, sasoedanja satoe sama laen djalanken peradatan dan berdoedoek, serta djoega soeda di soegoeken thee, Bong Loan lantas moelai bikin bebrapa pertanja'an.

„Perkara apatah jang membikin Hian Sin dateng kombalı?" begitoe ia menanja. „Poen Swe rasa, Kedatengan ini sekali ada membawa kapentingan apa apa jang nanti menggirangken akoe poenja hati?"

„Rasanja memang begitoe," saoet Poet Hoa sambil tertawa.

„Tjobalah kasi penoetoeran. Djikaloe kedatengan ini ada mengirangken hati, sasoenggoenja akoe merasa sanget bersoekoer."

„Kita orang poenja radja dengen sasoenggoenja hati hendak menaloek pada Goanswe, asal sadja ia poenja poetra di kasi poelang kombali," kata Poet Hoa, soeda ketaoean, boeat itoe satoe perkara Goanswe tiada bisa trima, maka sekarang ia kirim poetrinja kamari, dengen pengharepan