Halaman:Tjerita Hongtee Lie Sie Bin Merk Tay Tiong Tiauw.pdf/202

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 201 —

lantas berkata: — O tjilaka lah ini sekali! kita misti mati, dan siapa jang bisa toeloeng pada kita.

Sjahadan maka waktoe itoe Goanswee Tjouw Kie Loen lantas berkata: Siauw Bantjoe! sekarang angkau poenja djiwa ada di tangan akoe, aken sekarang lebih baik lekas toeroen dari koeda boeat bertaloek, djikaloe tiada maoe toeroet nistjaija lah akoe tangkep angkau idoep-idoep.

Satelah Goanswee Lo Tong mendenger swaranja itoe lantas mendjadi kaget, serta meliat di kanan kiri soeda tiada keliatan apa malainken keliatan sendjata sadja.

Komedian di tjaritaken Souw Teng Hong lagi di atas kota meliat begitoe lantas ija berkata: — ini anak soendel Lo Tong sekarang tiada boleh tiada misti ia mati di tangan moesoe, djadi kita orang pindjem golok boeat boenoe padanja aken membales pada kita poenja Wansioe.

TJERITA RADJA PO KONG ONG.

Tatkala itoe ia lagi berdoedoek di kratonnja maka kadengeran di loear berboenji swara tamboer prang terlaloe krasnja, kentara jang orang lagi berprang, maka disitoe radja Po Kong Ong laloe menanja pada orang di loear, samantara orang di loear, dateng melapoer: — Tjianswee ja, sekarang di loear ada Goanswee