Halaman:Siti Kalasun.pdf/34

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

MERANTAU

Kini Siti Kalasun tergelak sendiri, teringat kejadian semalam, sakit perutnya menahan gelak.

Di mana padi tidak tergenang
Air melimpah dari huli;
Di mana hati tidak akan senang
Dapat suami nan diinginkan

Kayu kalek madang di hulu
Ditarah lalu dilampaikan;
Hati lekat sejak dahulu
Oleh Allah disampaikan juga.

Mengenai si Sabarudin,nan bergelar Sutan Sari Alam, semenjak menikah dengan Kalasun, hati gembira pikiran senang, dapat bertemu nan dihati, kawan hidup tiap hari, melihat istri sangat sayang, belanja diberi tidak dipikirkan, dibelikan kain dan baju, kain baju nan mahal harganya, berapapun harganya tidak diperhitungkan, nan perlu kehendak hati,

Dibawa berjalan-jalan ke Padang, berhari-hari ia di Padang, hidup bersuka hati, ada sebuah rintang bergurau, berjualan sudah mulai berkurang, modal berangsur habis juga, Badaman limo tingga tigo,9 uang nan tersimpan sudah habis,di sini teringat nan benar, terbit sesal celaka badan, memperturutkan senangnya hati.

9) merugi

23