Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/105

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

106

POLA-POLA KEBUDAJAAN

Demikianlah skalpa mendjadi suatu mahluk adikodrati, untuk siapa orang berdoa, dan dengan demikian si pembuauh seumur hidup- nja mendjadi anggota sjarikat-perang jang penting.

Kebudajaan jang bertjorak Dionysis menghadapi hal² seperti itu dengan tjara jang Jain pula. Sering meréka membuatnja mendjadi suatu krisis-bahaja jang dahsjat. Sipembunuh berada dalam bahaja adikodrati, dikalangan suku Fima misalnja ia disutjikan duapuluh hari lamanja, duduk didalam lobang bulat ditanah. Ia diberi makan oléh bapa keupatjaraannja, dan makanan ini diletakkan diudjung tongkat Jang pandjangnja dua meter: ia baru bisa bebas dari bahaja itu, setelah ia dilemparkan dalam sungai, dengan tangan “dan kakinja diikat.

Akan tetapi didaérah padangrumput, pembunuhan tak membawa kekotoran adikodrati. Orang jang membunuh, bukanlah orang jang memerlukan pertolongan. Ta adalah seorang pemenang, jang sangat disegani melebihi pemenang jang manapun djuga. Puntjak kegairahan Dionysis ditjapai dalam perajaan kemenangan jang tak tahu-batas, menikmati setjara kedjam kemenangan atas musuh jang telah dikalahkan. Suatu kedjadian jang sangat membahagiakan dan menggembirakan. Waktu fadjar menjingsing, pedjuang² jang kembali dari medan- pertempuran menjerang perkemahannja sendiri, wadjahnja ke-merah?an karena mabuk-kemenangan.

.... dengan melepaskan témbakan² dan me-lambai²kan tongkat² jang ditjantumi skalpa? jang dibawanja. Orang² dalam kemah sangat girang bukan-main dan menjambutnja dengan teriakan² gegap-gempita. Semua orang girang-gem- bira. Wanita? menjanjikan lagu² kemenangan .... Meréka berdjalan didepan .... menghitung pukulan² jang kena dengan tepat ...... Ada jang memeluk pedjuang² jang menang. Orang² tua, laki² dan perempuan, menjanjikan lagu², jang me-njebut² namanja. Kerabat² mergka jang naik kendaraan dibarisan terdepan ,... menundjukkan kegirangan- nja dengan mem-bagi?kan hadiah² kepada kasan²nja dan kepada orang² miskin. Kadang² seluruh perarakan menudju kerumah salah seorang jang gagah-berani atau ajahnja, dan disana menari Sebagai penghormatan. Bisa terdjadi mergka itu menari terus sepandjang malam, barangkali malahan selama dua hari dua malam.

Semua orang ikut dalam tari²an-skalpa, akan tetapi ini bukanlah suatu peristiwa keagamaar. Tidak ada djuruobat² jang diwadjibkan tampil kemuka, Sesuai dengan tjorak sosial peristiwa ini dilakukanlah kultus²-orde oléh kaum bantji, jakni orang² laki² ke-wanita²an