Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 03.pdf/96

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 96 —

„Ja, kami liat," saoet baginda: „itoe panglima ada gaga perkasa dan pande sekali dalem hal memana."

„Bagimana baginda pikir tentang ia poenja sikap dan keadahan?"

„Oh, saorang moeda jang gaga perkasa. Song Tiauw soenggoe beroentoeng ada mempoenjai panglima jang begitoe roepa."

„Kaloe seande ia mendjadi kita poenja Hoema?"

Radja djadi terkedjoet dan kombali mengawasi pada Siauw Hoei, sekarang ia mengarti jang ini permisoeri maoe bitjaraken halnja itoe panglima moeda, boeat diperdjodoken pada poetrinja.

Kerma Ma Say-tjin memang soeda lama ada mengharep bisa dapet satoe Hoema jang berasal dari tana aer sendiri, orang jang tjakep, moeda dan gaga perkasa, maka waktoe denger ini perkatahan jang paling blakang, pikirannja poen djadi terboeka.

Bermoelah, sekali-kali ia tida inget atawa tida pikir sampe ka sitoe. Tapi perkatahannja ia poenja istri, membikin ia djadi inget dan mengarti semoea.

„Oh, tentoe baek sekali kaloe ia bisa djadi kita poenja Hoema," kata radja seperti orang, jang ada dapet harepan baek: „tapi bagimana, sebab dia toch ada satoe panglima dari kita poenja moesoe ?"