— 446 —
Tjhie Seng pada Giok-eng, anaknja jang prampoean dan sekarang telah beroesia limabelas taon. Houw-jan Tjiak jang memang soeka pada itoe anak angkat, laloe menjataken satoedjoe.
Pada soeatoe hari waktoe Houw-jan Tjiak poelang dari kantoornja ia poenja Tjoeswe, roepanja ada kaliatan seperti orang koerang senang. Atas pertanjahan sang istri, ia laloe tjeritaken bagimana Tong Koan dengen gegaba soeda trima menaloeknja Thio Gak di Pengtjioe, dan lantaran itoe membikin Songtiauw poenja perdamian pada negri Kimkok djadi terpoetoes.
Kerna dianggap pamerenta Songtiauw tida pegang betoel perdjandjiannja, negri Kim telah kirim angkatan perangnja menjerang Pengtjioe, jang sekali gebrak itoe kota taloekan telah djato di tangan moesoe
Begitoe sadja Kimkok belon merasa senang, hanja telah kirim lebi banjak tentaranja aken menjerang Tionggoan, hingga semoea mantri-mantri besar djadi kalangkaboet dan brapa antaranja telah voorstel baginda lepasken tachta kerdjahnn. dengen angkat Taysioe aabagi gantinja.
Taon negri sekarang telah ditoekar djadi Tjeng- kong Gwanlian dan pamerentahan jang moelai beres telah djadi koesoet kombali.
Lebi djaoe Houw-jan Tjiak tjeritaken, berhoeboeng seranganuja moesoe, baginda jang baroe
