— 440 —
sembari tertawa-tertawa. Orang jang dipegang itoe dengen goesar lantas berontak, sekali sadja tangannja terlepas dan kepelannja lantas melajang ka moekanja itoe orang jang pertama, jang sigra djoega djadi terpoeter.
Temennja jang doea, satelah liat begitoe djadi mara dan maoe pegang kombali. Tapi itoe anak moeda lantas mendjotos, sedeng sebla kakinja menendang orang jang katiga, hingga sabentar sadja itoe orang-orang jang menghalangi lantas megglepak di tana. Sasoeda itoe ia mengedjar lagi pada orang jang membawa peti, jang maski soeda katingalan djaoe, tapi dengen lari jang pesat ia soeda bisa dapet tjandak itoe orang dan rampas kombali petinja.
Tapi ini orang jang keampat tjoema dapet satoe geboekan. Begitoe petinja terlepas bangsat itoe lantas melariken diri, sedeng orang moeda jang poenja itoe barang, satelah dapet kombali petinja soeda merasa poewas dan tida maoe kedjar kombali.
Houw-jan Tjiak jang liat begitoe, merasa kagoem dengen anak moeda itoe poenja kagagahan. Maka ia laloe menghamperi dan tanja, siapa adanja itoe orang jang dikedjer dan barang apa adanja ini di peti.
Satelah liat dandananja Houw-jan Tjiak, anak moeda itoe lantes doega, bahoewa ia boekan ber-
