Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 02.pdf/60

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

— 60 —


ga, perboeatan begitoe tida maoe diambil toeladan?”

„Kami ada mendjadi radja jang berkoeasa di ampat pendjoeroe laoetan,” kata poela Sri Baginda: „masatah moesti antepin sadja dibikin maloe oleh negri Tayliauw, dan maloe itoe tida maoe dibales? Dan sasoenggoenja kami merasa heran sekali bagimna keng, Lie Tay-hong. jang ada mendjadi kami poenja mantri besar, bisa djadi begitoe tersesat dalem hal membri pikiran?”

„Tida!” kata poela Sri Makota dengen soeara keras, sabagi katetapan jang maksoednja boeat bikin persariketan pada negri Kimkok tida bisa dibanta lagi: apa jang dibitjaraken oleh Tio Liang-sih, sasoenggoenja haroes ditoeroet. Pikirannja itoe poen telah ditetepken djoega oleh Taysoe Tjoa Keng. Maka dari wates ini, siapa di antara mantri-mantri jang brani membanta, kami nanti kasi hoekoeman jang berat.”

Mendenger perkatahannja Baginda jang paling blakang itoe, Tay-hong tida brani boeka soeara lagi. Maski poen ia rasa pikiranuja ada lebi bener dan apa jang dinjataken baroesan ada pekrara-perkara jang boeat djadi kabaekannja negri, tapi ia kata pengaroe pada kawanan dorna.

Sambil moendoer ka tempatnja, itoe mantri mengelah sadja napas.

Itoe waktoe hatinja Tio Liang-sih djadi amat