Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 02.pdf/217

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 217 —

Ngo-kho jang lagi berdjalan moendar-mandir di itoe roewangan, satelalh liat si nikolh soeda toeroen, lantas menghamperi dan menanja:

„Bagimana, Losoebo, berestah ?"

„Wah! soesa bener!" saoetnja si padri sambil gojang kapala.

„Mengapa ? Apa doea njonja itoe soeda tida bisa diboedjoek ?"

„Boeat kata tida bisa, itoelah. belon tentoe."

„Abis ?

„Boeat beroeroesan pada orang jang berhati begitoe keras, kita-orang moesti ada mempoenjai kasabaran jang tjoekoep," menjaoet Gak Ho, pada sebelonnja nikoh tida mendjawab: „kaloe maoe berlakoe boeroe-boeroe dan tida maoe goenaken kasabaran, dịangan harep bisa eiloek hatinja orang jang seperti batoe."

,,Ja, memang adatnja itoe doea Hoedjin ada keras seperti besi," kata Ngo-kho: „tapi Swanwie ada mengandel betoel padamoe."

„ltoelah boleh diharep," saoet Souw Siem Kamoedian nikoh itoe balik poela ka gredja.

Sorenja dari itoe hari, boedjang-boedjang gedongnja Ong Swanwie, jang memang ada ba pada Gak Ho, lantas sadiaken makanan beserta arak. Kaloe itoe boedjang-boedjang soeda berlakoe begitoe baek, itoelah soeda terdjadi, lantar

Pembalesan Kawanan Liangsan