Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San atawa Koempoelan Orang-orang Gaga jang djadi Satroenja Kawanan Dorna v. 02.pdf/157

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 157 —

soeda mendoesin, toeh ia masi tjoba inget-inget apa jang terdjadi baroesat.

Dale hatinja merasa menjesel, mengapa ia begitoe terboeroe napsoe boeat lantas nienjioem dengen zonder perkenannja itoe Bidjin lagi. Tjoba kaloe ia berlakoe. letbi aloes, brangkali dalem itoe impian ia bisa dapet menjijoem lebi baujak, atawa boleh djadi djoega itoe doea njonja tjantik nanti toeroet dịoega sagala kalendaknja.

Begitoelah ia berpikir dan beringet-inget bagi orang gila.

„Ah, sajang sekali, sabelounja akoe, menania di mana ia tinggal dan siapa namanja, akoe soeda kaboeroe tersedar, kata ia sambil menoemboek kapala sendiri: „mengapa akoe boleh djadi loepa hoeat menanja ini itoe, boekantah kamaren di Jantjoeki akoe paranin dengen maksoed boeat tjari taoe namanja?

Berkata sampe di sini, ia djadi inget pada Gak Ho, bagintana kamaren telah menjega ia poenja maksoed, bingga Ngo-kho jang soeda diprenta, djadi moendoer madjoe dan tida maoe lantas toeeoet prentanja.

Tịoba kaloe Gok Ho tida melarang, tentoe lebi siang Ngo-kho soeda pergi dan tentoelah namanja Bidjin itoe ia soeda taoe. Menginget hal jang kamaren itoe, Kwe Keng djadi mendongkol pada Gak Ho, jang dikata men-