Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/279

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 278 —

tida sempat dan tentoe djoega ia tida lekas poelang.

Pek-hoa rasa benar djoega dan lantas doedoek kombali sambil beromong-omong, dan dengen tida dirasa doea djam soeda berlaloe.

Tatkala itoe Giok-go ada doedoek di pangkoeannja ia poenja katjintahan. Kerna sedapnja mameloek dan menjioem, hingga kadoea manoesia ini djadi loepa daratan. Dalem itoe keadahan marika teroes bertjerita, dan Giok-go moeiai menanja bagimana pikirannja Pek-hoa boeat linjapken si toea.

Tentoe sadja Pek-hoa lantas loetoerken apa jang ada dipikir dalem hatinja.

Tapi itoe waktoe Lie Kwe-eng kabetoelan soeda poelang.

Satelah melihat di roewangan tempat doedoek-doedoek tida ada orang, si kolot djadi bertjekat dan laloe pergi ka kamar. Sabelonnja masoek, ia denger ada soeara orang tertawa bertjekikikan.

Itoelah ada soeranja ia poenja istri.

„Ah, prampoean doerdjana!“ kata ia dalem hati. Dan kamoedian menghamperi lebi deket, boeat denger apa jang marika lagi omongken.

Kwa-eng tahan hatinja dan menghamperi ka pinggir djendela, dimana ia dapet liat istrinja lagi dipangkoe-pangkoe oleh itoe tjoetjoe doerhaka. Maka boekan patoet panasnja ia poenja hati. Tapi, sabrapa boleh ia tahan sadja doeloe, kerna maoe denger omongan apa jang itoe kaparat bitjaraken.