Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/209

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 208 —


Begitoelah ia menghantperi sambil memanggoet, kamoedian tanja: apa ini orang bekerdja di ini gedong.

Itoe orang jang lagi maee masoek lantas brentiken tindakannja sambil mengawasi dengen heran. Kamoedian ia menjaoet dengen pendek:

„Betoel.“

„Kaloe begitoe, apa sobat boleh toeloeng kasi taoe pada sala satoe kenalankoe, jang djoega bekerdja di sini?“ kata Touw Hin.

Itoe orang tida menjaoet, hanja samingkin memandang, dari atas sampe ka bawah dan dari bawah sampe ka atas lagi, seperti orang jang merasa heran atawa kagoem; hingga Touw Hin sendiri djadi merasa tida enak liat dirinja dipandang begitoe.

„Bagimana, sobal, bolehkah?“ tanja poela Touw Hin.

„Siapa kenalanmoe?“ demikianlah itoe orang balik menanja.

„Gak Ho.“

„Gak Ho??“

„Bener.“

„Kaoe poeuja apa dia itoe?“

„Boekan apa-apa, hanja kenalan sadja.“

„Dan kaoe ini dari manatah?“

„Dari Santong.“

Itoe orang manggoet-manggoet sendirinja, hingga Touw Hin djadi merasa terlebi-lebi heran.