Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/198

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 197 —

soedanja beres itoe pengatoeran, masing-masing laloe berkoempoel di Tjigiethia, boeat membitjaraken oeroesan-oeroesan jang penting.

„Kariboetan di Tengtjioe dan binasanja Jo Giam, pasti bakal dikatahoei oleh pamarenta agoeng,” kata Loan Teng-giok pada sadereknja: „dengen menilik dari sitoe, dari sekarang soeda bisa didoega, jang tida lama lagi dari kota Radja tentoe bakal kirim satoe angkatan perang jang legoeh boeat serang kita poenja goenoeng. Tapi kita poenja keadahan di sini ada terlatoe lemah sebab rahajat tjoema ada bebrapa ratoes orang sadja, maka dari sekarang kita-orang toedjoe soedara moesti berichtiar boeat perbaeki ini tempat.

„Itoelah memang lagi dipikiri,” saoet jang laen-laen:,,sebab apa jang didoega, boekan sekali ada perkara jang tida boleh djadi.”

Begitoelah ia orang beroending pandjang pendek, sambil tetepken masing-masing poenja tempat djagahan.

Sadari itoe waktoe, sasoeatoe orang poenja tempat kadiaman laloe dibikin tegoeh dengen berdiriken tiga lapis bentengan jang dibrinama. „Sam-koan” Kamoedian didiriken djoega roema-roema bagoes boeat djadi tempat kadiamannja masing masing Hohan bersama sekalian familienja.

Di sebla depan dari Tjigiethia diberdiriken satoe tiang tinggi, dengen berkibar satoe bendera besar jang diseboet Henghongki, dengen hoeroef- hoeroef jang tersoelam dan boenjinja: „Tjan