Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/188

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 187 —

Teng-giok taoe itoe semoea, tapi apa ia bisa berboeat. Boekan sadja itoe balatentara, hanja peroet sendiri poen kalaparan.

Dalem itoe sapandjang djalan, tida sekali kadengeran soeara orang mengomong, kerna masing-masing lagi kesel dan iboek.

,,Tjoetjiang ka manatah kita orang menoedjoe sekarang?" tanja sala satoe dari itoe soldadoe, waktoe meliat itoe panglima berdjalan sadjalan-djalannja sadja: ,,ini toch boekannja djalanan ka kota Tengtjioe?"

Teng-giok menengok, tapi tida berkata soeatoe apa.

Itoe soldadoe poen tida brani menanjaken apa-apa lagi, hanja mengikoet sadja dari blakang.

Achir-achir iaorang telah sampe di satoe rimba.

Kerna soeda merasa tjape, maka Teng-giok laloe silaken soldadoenja brenti doeloe boeat mengaso. Prema ini ditoeroet dan masing-masing laloe menedoeh di bawahnja satoe poehoen.

Ini Thotongtjie tida bisa berboeat laen dari pada mengelah napas pandjang pendek, memikiri dirinja jang tjilaka.

,,Soenggoe akoe belon pernah menampak nasib jang begini sial," kata ia sendiri-diri, sambil toendoeki kapala.

Sedeng itoe panglima teroeroek oleh kadoekahan jang menindi hatinja, itoe bebrapa belas solda-