Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/155

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 154 —

hoensan tida ambil perdoeli, hanja liatin sadja datengnja itoe moesoe.

Tapi satelah liat Loan Teng-giok prenta soldadoe menjerang naek, orang jang mendjaga tida bisa tinggal diam lebi lama, hanja mendjaga tida bisa tinggal diam lebi lama, hanja lantas prentarahajat goenoeng lepasken batoe-batoe besar dan balok dari atas boeat timpa padnja.

Soldadoe negri banjak jang binasa djiwanja. Kerna sasoedanja naek sedikit banjak balok dan batoe jang sabesar-besar kerbo pada menggeloentoeng toeroen, hingg itoe beratoes soldadoe jang soeda ada sbla atasan, maoe naek tida bisa dan maoe toeroen kombali soeda tida kaboeroe.

Meliat begitoe, Loan Teng-giok laloe tarik barisannja dan berdiriken tenda boeat bermalaem.

Dari atas tida ada kaliatan jang mengedjer.

Esoknja pagi, sahabisnja santap Teng-giok madjoeken kombali soldadoenja ka bawah goenoeng, sambil prenta soldadoe bertreak-treak minta perang.

Tapi tida ada satoe moesoe jang kaloear meladenin, hingga hatinja ini Tothongtjie djadi mendongkol, kerna tantangannja itoe tida diperdoeliken. Ia maoe menjerang naek, tapi koeatir menampak bahaj seperti kamaren, dimana brapa ratoes soldadoe banjak jang loeka dan binasa djiwanja.

,,Begal-begal pengetjoet!" kata Teng-giok sembari memandang ka atas goenoeng, dan liat-liat, di tempat mana jang boleh diserang.