Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 09.pdf/9

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Sambil melompat begitu, kedua tangannja telah diulurkan untuk mentjengkeram bahu Ho Ho.


Tetapi Ho Ho memandang sebelah mata akan kepandaian orang ini, dia tetap berdiri tenang ditempatnja. Biarpun angin serangan jang menjambar kearah Ho Ho kuat sekali, namun Ho Ho melihat bahwa kepandaian jang dimiliki oleh orang ini tidak seberapa tinggi.


Orang itu djadi terkedjut melihat si-botjah tidak menangkis tjengkeraman tangannja, dia mengurangi tenaga tjengkeramannja, sebab menduga tentunja si botjah tjilik dihadapannja tidak memiliki kepandaian apa2.


Tetapi waktu tangannja hampir mengenai bahu Ho Ho, tiba2 sekali tubuh Ho Ho mentjelat kesamping, dan si-botjah segera mengulurkan tangannja. dia telah mentjengkeram pergelangan tangan orang itu dibarengi oleh suara bentakannja, Ho Ho melempar tubuh orang tersebut dengan keras, sehingga lelaki bermuka bengis itu merasakan betapa tubuhnja melajang terlontar keras sekali, kurang lebih lima tombak, terbanting keras sekali diatas tanah !


Dengan mengeluarkan suara djeritan kaget dan kesakitan, lelaki itu memegangi tunggirnja jang menghadjar sebutir batu jang keras, menimbulkan perasaan jang bukan main.

7