Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/32

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

itu, dengan memperlihatkan wadjah seperti heran, dia menggelengkan kepalanja.

„Seorang pengemis tua? Tidak! Sedjak tadi aku telah berlari puluhan lie, tetapi tidak pernah bertemu dengan seorang manusia— —! Lagi pula, mana ada orang jang mau melakukan perdjalanan djauh didalam keadaan hudjan saldju sedang turun deras begini?” menjahuti Ho Ho.

„Benarkah perkataanmu itu?” tanja perempuan tersebut lagi.

Ho Ho mengangguk dengan tjepat.

„Untuk apa aku mendustai kalian ?” tanja Ho Ho memperlihatkan muka seperti tersinggung. „Kalau memang aku bertemu dengan pengemis tua jang kalian maksudkan, tentu aku akan memberituhulannja kepada kalian — — —.” Perempuan itu menoleh kepada kawanja jang tampaknja berusia lebih muda dari dia.

„Lin-moy (adik Lin), tjoba kau lihat, bukankah botjah ini biarpun berusia masih muda sekali tetapi sangat tampan sekali ?” katanja.

Perempuan jang berusia lebih muda dari dia Inengangguk sambil tersenjum manis djuga.

„Benar! Tjuma sadja sajangnja dia masih terlalu ketjil sekali— — !” sahut kawannija itu jang dipanggil deagan sebutan Lin-moy.

L.M Arwah—1.

32