Halaman:Liem Thian Hok atawa Perdjalanan dan Proentoengannja Satoe Boengah-Raja.pdf/104

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 104 —

Thian Hok sampe ia djadi semboe betoel,“ kata Pouw Teng.

Satelah berkata begitoe, Liem Pouw Teng berdjalan pergi, samperin Thian Hok dikamarnja jang lagi sedeng merinti rasaken penjakitnja. Pouw Teng kasi taoe apa jang ajahnja bilang, maka maoe tiada maoe kepaksa Thian Hok toeroet djoega. Dalem hatinja Thian Hok beranggep, sekarang ia sedeng diseksa oleh Toehan, apa seksahan ia moesti trima, satoe hal menjataken sekali Thian Hok ada satoe anak baek, maski terang seperti siang orang soeda kaniaja padanja toch dengen koekoe anggep dirinja memang berdosa.

„Dosa“ dan „dosa“ ada doea roepa. Kadosahan Thian Hok jang sekarang, ada perboeatannja manoesia, boekan ada maoenja Allah, kaloe betoel itoe boleh diseboet dosa.

Sedari tinggal dalem roemanja Pouw Teng saben hari ia dipanggilin tabib, dimana satelah berdjalan bebrapa hari sakitnja soeda moelai semboehan, tjoema tinggal lemasnja sadja. Thian Hok rasaken badannja koeroes, berbeda doeloean ada gemoek dan gaga.

**

Pembatja soeda liat apa telah kedjadian menimpa pada dirinja Thian Hok, jang lantaran denger moeloet manis soeda toeroetin hati, hingga terdjeroemoes ka djoerang pipi litjin dan menga-