Perhiasan yang bermotif Pinto Aceh diambil desainnya dari sebuah monumen peninggalan Sultan Iskan-darmuda yang bernama Pinto Khob. Monumen tersehut yang sekarang di sekitarnya dijadikan taman rekreasi, terletak di tepi sungai (krueng) Daroy, konon dulunya sebagai pintu belakang istana Keraton Aceh khusus untuk keluar masuknya permaisuri Sultan |
Iskandarmuda beserrta dayang-dayangnya kalau sang permaisuri menuju ke tepian sungai untuk mandi. Sekarang ini taman tersebut diberi nama Taman Putroe Phang (Taman Putri Pahang), nama sang permaisuri. Dari desain gerbang kecil Pintu Khoh itulah diambil motif untuk perhiasan yang bernama Pinto Aceh ini. |
Sebuah gambar seharusnya muncul pada posisi ini dalam naskah. Untuk menggunakan keseluruhan pindaian halaman sebagai penampung, sunting halaman ini dan ganti "{{gambar hilang}}" dengan "{{raw image|Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 (Buku 1).pdf/28}}". Sebaliknya, jika Anda mampu untuk menyediakan gambarnya, maka lakukanlah. Untuk panduan, lihat Wikisource:Pedoman gambar dan Bantuan:Menambah gambar. |
Tahun : 2015 No. Reg : 201500176 Nama Karya Budaya: Tari Bines Provinsi : Aceh Domain : Seni Pertunjukan
Sahabat sekampung meratapinya dengan menghentak-hentakkan kaia’tangan ke tanah, ke kiri ke kanan, ke depan dan ke belakang dengan meratap (tangisan) beruntai puisi, memaparkan duka cita, penyesalan, kesedihan, ditinggalkan temaa’sahabat sepergaulan, dan sebantal tidur yang tiba-tiba hilang dari mata dan halaman rurnah tempat bermain. |
Komunitas Karya Budaya: Suku Bangsa Gayo Alamat: Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Maestro Karya Budaya: Ibu Ipak Alamat: Takengon, Aceh Tengah WBTb yang serupa atau berkaitan: -- Foto-foto: -- Tautan Video: --
Penari-penari ini beriringan,segerak serta seirama, bagai dua sungai kecil atau bukit barisan yang memiliki puncak dan lembah. |
Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 - Buku Satu
27